Korban Banjir Bandang-Longsor di Lebak Tagih Kepastian Hunian Tetap

Korban Banjir Bandang-Longsor di Lebak Tagih Kepastian Hunian Tetap

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Jumat, 30 Okt 2020 13:47 WIB
Sebanyak 115 kepala keluarga (KK) korban banjir bandang dan longsor Lebak pada Januari 2020 lalu saat ini masih tinggal di hunian sementara (huntara) terbuat dari bambu dan tenda terpal di Kampung Cigobang, Kecamatan Lebak Gedong. Mereka menagih janji pemerintah daerah sampai pusat agar direlokasi.
Hunian sementara (huntara) korban banjir bandang-longsor di Kabupaten Lebak. (Foto: Bahtiar Rifa'i/detikcom)
Lebak -

Sebanyak 115 kepala keluarga (KK) korban banjir bandang dan longsor Lebak pada Januari 2020 lalu saat ini masih tinggal di hunian sementara (huntara). Mereka menempati huntara terbuat dari bambu dan tenda terpal di Kampung Cigobang, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Jawa Barat. Mereka menagih janji pemerintah daerah sampai pusat agar direlokasi.

"Hunian tetap itu sekarang belum ada kepastian, belum jelas. Istilahnya tempatnya di mana pun belum ada kepastian," kata Ketua RT, Amin, saat ditemui di huntara di Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (30/11/2020).

Seluruh warga katanya hidup terkatung-katung di huntara bahkan menderita karena tenda mereka bocor. Belum lagi tanah yang becek karena memang kawasan pengungsian di tanah merah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia melanjutkan, untuk bertahan hidup, mereka mengandalkan sedikit bantuan baik dari BNPB dan relawan yang masih sering datang. Kebanyakan warga yang tinggal di huntara, adalah satu kampung yang saat ini rumahnya masih tertimbun longsor.

"Pengen cepat, saya mau nanyain itu kapan. Kalau bis amah dibuat rumah aja, cuma itu doang keinginan warga mah," ucap Amin.

ADVERTISEMENT

Warga bernama Diah bercerita, akibat tertimbun longsor, ada sebagian warga yang sudah mendapat bantuan Rp 50 juta akibat rumah mereka yang rusak. Namun, itu pun katanya tidak merata karena ada sebagian warga yang belum.

"Kebanyakan yang rumahnya dampas (longsor) nggak dapat," ujar Diah.

Mereka meminta baik pemerintah daerah dan pusat untuk segera mencarikan tempat untuk dibuatkan hunian. Lokasi huntara yang mereka huni juga tanah milik sebuah perusahaan yang sewaktu-waktu bisa dipindahkan.

"Kalau dibangun kami harus kemana pindahnya, itu sekarang yang dipikirkan. Kami pengen itu sama ibu Iti (bupati Lebak) sama gubernur sama Jokowi itu pengen secepatnya kami ditempatkan. Menunggu kepastian pemerintah. Sampai sekarang nggak ada kepastian," kata Diah.

Warga lain, Sani, menyebutkan warga tak ingin pindah ke lokasi tanah mereka yang longsor. Di sana, katanya, masih rawan longsor apalagi saat ini musim hujan.

"Kami nggak mau kembali ke tempat kemarin lagi, disuruh ke kampung Cigobang yang kemarin dampas (longsor) itu kami nggak mau. Saya minta dipercepat tempat tinggal yang nyaman" ucap Sani.

Halaman 2 dari 2
(bri/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads