Gerombolan bercelurit melakukan penyerangan ke pemukiman warga dan merusak motor di Kelurahan Cilendek Barat, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Selasa (20/10). Aksi brutal gerombolan remaja tersebut terekam CCTV dan kemudian viral di sosial media.
Polisi yang menindaklanjuti kejadian itu kemudian melakukan penyelidikan hingga akhirnya menangkap 7 orang yang terlibat dalam penyerangan tersebut. Sejumlah barang bukti berupa celurit, pedang dan pemukul baseball dibawa para pelaku saat beraksi juga diamankan.
Dalam keterangan tertulis yang dibuat Satreskrim Polresta Bogor Kota, gerombolan remaja yang menyerang warga saat ronda itu merupakan bagian dari geng motor 'Wara Wiri".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Mereka melakukan aksi brutal itu karena memiliki dendam antarkelompok dan ingin pamer kekuatan. Namun, polisi tidak menjelaskan secara rinci terkait eksistensi geng motor 'Wara Wiri' selama ini. Polisi mengaku masih mendalaminya.
"Mereka ini motivasinya dendam antar kelompok, kemudian dendam yang membabi buta, mencari eksistensi kelompok biar merasa punya kekuatan dengan menggunakan kekerasan ini," kata Kapolresra Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser, Jum'at (23/10/2020).
"Ini kelompok mereka saja. Nah ini yang masih kita kembangkan," Hendri menambahkan.
Berdasarkan keterangan para pelaku yang ditangkap, aki penyerangan itu melibatkan sekitar 20 orang. Kini 13 orang masih diburu polisi.
"Sementara masih tujuh yang kita tangkap. Menurut informasi ada 20 dan ini sisanya masih melarikan diri. Sudah ada beberapa nama yang kita identifikasi dan akan kita lakukan penangkapan selanjutnya," kata Hendri.
Ketujuh tersangka yang ditangkap polisi yaitu, RRY alias Anong (29), MF alias Ami (19), SG (18), AP alias Aang (23), FR alias Kiday (22), GMI (21), dan RF alias Bagol (21).
Polisi menyita barang bukti berupa celurit, pedang dan pemukul bisbol. Untuk tersangka yang masih di bawah umur, selanjutnya akan dilakukan penanganan khusus dan akan berkoordinasi dengan pihak Balai Pemasyarakatan (Bapas).
Informasi dihimpun, aksi penyerangan gerombolan remaja ini bukan kali pertama. Warga sekitar, Didi Kusmayadi mengatakan, aksi brutal gerombolan remaja bercelurit itu sudah lebih dari lima kali melakukan penyerangan. Beberapa orang juga disebut sempat mengalami luka akibat aksi kebrutalan mereka.
Didi menyebut alasan pemasangan 8 CCTV di lingkungannya juga untuk mengantisipasi tindak kejahatan dan memantau aksi gerombolan bercelurit tersebut. "Penyerangan kaya gini sudah sering ya. Ini penyerangan sudah ke-sepuluh kali ya, malah lebih kali. Ini kita pasang CCTV di masjid juga kan maksudnya itu buat memantau yang kayak itu ya. Soalnya sering ada penyerangan begitu," ucap Didi.