Persaingan sengit antar pasangan calon (Paslon) dalam Pilbup Sukabumi masih berlanjut. Mereka mendatangi basis-basis massa di daerah-daerah yang sudah maupun belum tersentuh oleh pasangan lawannya.
Seperti yang dilakukan Calon Bupati (Cabup) nomor urut 1 Adjo Sardjono. Ia mengaku masih berfokus pada sosialisasi program meski ada keterbatasan karena hajat kampanye tahun ini berada di tengah pandemi COVID-19. Padatnya agenda, membuat cabup usungan Gerindra dan PAN itu sering telat makan.
Berbagai cara ia lakukan Adjo untuk menjaga kondisi tubuhnya. Meskipun terkadang, istirahat malam dimanfaatkan untuk menyeimbangkan tubuh agar bugar kembali dan memulai aktivitas blusukan ke masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menjaga vitalitas tubuh memang berat dalam kondisi sekarang Pandemi COVID, kita tidak bisa pertemuan dalam jumlah peserta yang banyak, dibatasi maksimal 50, sehingga harus banyak titik yang harus di kunjungi," kata Adjo kepada detikcom, Jumat (23/10/2020).
Dalam sehari, Adjo mengaku kuat menyambangi basis suara hingga 5 titik. "Sehari saya 5 titik ya tentu cukup istirahat di malam hari, kemudian makan yang teratur. Sering telat makan karena mengejar jadwal, minum vitamin, istirahat yang cukup walaupun sulit karena di rumah juga tamu terus datang," ungkap Adjo menambahkan.
Dalam kegiatan harian, Adjo mengaku tidak memiliki agenda khusus. Dia lebih banyak memenuhi undangan massa pendukungnya dan bertemu tokoh-tokoh masyarakat. Dalam kegiatan semacam itu ia juga dibantu pasangannya pada Pilkada, Iman Adinugraha untuk berbagi tugas.
"Kami mensosialisasikan sesuai dengan visi kami yakni terwujudnya Kabupaten Sukabumi yang unggul lahir batin, kegiatan dengan program lahirnya, fisik material jasmani insfrastruktur, jalan, jembatan, irigasi. Kemudian sektor ekonomi yang prioritas dibangun pertanian agrobisnis, pariwisata dan industri yang berwawasan lingkungan," jelas Adjo.
"Kemudian yang non fisiknya atau yang batinnya, upaya mewujudkan masyarakat yang religius, meningkatkan keimanan ketakwaan. Melahirkan anak anak soleh dan solehah, melalui peningkatan perhatian dan bantuan kepada lembaga yang menyelenggarakan pendidikan agama islam, seperti pondok pesantren dan madrasah, kita perhatikan , kita bantu sesuai kewenangan kemampuan daerah," ujar Adjo menambahkan.
(sya/mso)