Sebanyak 78 santri positif Corona di dua pesantren modern masing-masing di Cisoka dan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Banten. Satgas langsung menutup pesantren dan melakukan isolasi untuk para santri yang positif.
Jubir Gugus Tugas Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menjelaskan klaster ini dilaporkan pada Rabu (21/10). Di hari itu, ada penambahan 221 pasien positif seluruh Banten dan 142 orang berasal dari Tangerang dan sebagian besarnya adalah dari pesantren.
"Terbanyak dari Kabupaten Tangerang sebanyak 142 (pasien), di mana didominasi oleh klaster pesantren," kata Ati di Serang, Banten, Kamis (22/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak Gugus Tugas, menurut dia, langsung melakukan berbagai upaya pencegahan agar klaster pesantren tidak menyebar ke santri-santri lain.
Jubir Gugus Tugas Pemkab Tangerang Hendra Tarmizi mengungkapkan ada 18 dan 60 santri dari pesantren di Cisoka dan Sukamulya yang positif Corona. Pihaknya langsung menghentikan aktivitas di dua pesantren itu.
"Selama 14 hari ditutup," kata Hendra kepada detikcom.
Hendra menjelaskan klaster ini muncul setelah Dinkes melakukan swab pada 14 Oktober lalu dari hasil tracing. Begitu diketahui ada santri yang positif, ponpes langsung memanfaatkan asrama untuk isolasi mandiri.
"Sudah mulai isolasi karena OTG semua," ujar Hendra.
Menurut dia, dua pesantren tersebut sebetulnya tertutup dari masyarakat luar. Namun, ada sebagian guru yang tidak tinggal di lingkungan pesantren dan bisa jadi potensi penular virus. Pesantren itu dihuni ribuan santri yang tinggal di asrama.
"Pesantren itu gurunya keluar masuk, jadi bisa kemungkinan dari situ. Ada asrama, tapi gurunya kan ngajar bulak-balik," ucap Hendra.