Mahasiswa Unpad Teliti Plastik Singkong untuk Bungkus Jenazah COVID-19

Mahasiswa Unpad Teliti Plastik Singkong untuk Bungkus Jenazah COVID-19

Siti Fatimah - detikNews
Rabu, 14 Okt 2020 14:28 WIB
Poster
Foto: Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom).
Bandung -

Tiga orang mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) berhasil membuat kajian penelitian plastik ramah lingkungan (biodegradable) berbahan dasar pati singkong. Plastik tersebut dapat digunakan sebagai alternatif pembungkus jenazah COVID-19.

Mereka adalah Adira Rahmawaty, Muhammad Ilfadry Rifasta, dan Salsa Sagitasa, mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran.

Adira salah satu penggagas plastik pati singkong mengatakan, awalnya membuat inovasi tersebut lantaran dia dan teman-temannya tergerak untuk turut berkontribusi dalam penanganan COVID-19 di Indonesia. Salah satunya dengan membuat kajian analisis dan literature review.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tergerak hatinya karena melihat angka tambahan positif dan yang meninggal karena COVID-19 di Indonesia terus bertambah," kata Adira saat dihubungi detikcom, Rabu (14/10/2020).

Dia mengatakan, penanganan jenazah yang terpapar COVID-19 sebagaimana mengikuti rujukan WHO yaitu menggunakan kantung jenazah dan menggunakan plastik agar cairannya tidak bocor ke lingkungan. Namun sayangnya, penggunaan plastik tersebut dinilai akan mencemarkan lingkungan karena plastik merupakan komponen yang akan terurai minimal 100 tahun lamanya.

ADVERTISEMENT

"Dan kami berpikir jika banyak plastik yang digunakan untuk menjadi pembungkus penanganan mayat COVID-19 ini bagaimana kondisi lingkungan yang akan datang," ujarnya.

Akhirnya mereka memilih pati singkong sebagai bahan dasar plasti ramah lingkungan. Dia mengatakan, pemilihan pati singkong didasarkan pada ketersediaan Sumber Daya Alam (SDA) yang menunjang untuk proses pembuatan plastik biodegradable.

"Berdasarkan data yang kami peroleh dari berbagai sumber jurnal, produksi singkong di Indonesia pada 2019 itu menduduki peringkat ke-4 dunia dengan kapasitas produksi mencapai 20-21 juta ton pertahun. Hal ini menandakan ketersediaan singkong di Indonesia sangat melimpah," katanya.

Selain itu, berdasarkan analisis literatur yang mereka lakukan, bagian singkong yang dibuat menjadi pati yaitu bagian umbinya memiliki pati yang paling besar dengan komposisi 87,95 persen.

"Sudah banyak penelitian menunjukkan bahwa waktu degradasi dari plastik yang terbuat dari pati singkong ini lebih cepat yaitu rentan waktunya 12 hari sampai 6 bulan. 12 hari ini untuk plastik yang berukuran 10 milimeter persegi sedangkan yang 6 bulan ini untuk plastik yg berukuran 2 meter persegi," jelasnya.

Proses pembuatannya hampir sama dengan plastik ramah lingkungan pada umumnya. Pati singkong dicampur dengan sejumlah komposisi kitosan sebagai plasticizer. Campuran kemudian dipanaskan dalam suhu tinggi sehingga tercampur dan cair.

Kemudian, cairan ini dituangkan ke dalam cetakan dan dikeringkan dalam oven selama 24 jam. Lalu, kata dia, material kemudian didinginkan oleh desikator dan dibiarkan sampai terbentuk film plastiknya.

Indonesia sendiri sudah ada produk plastik ramah lingkungan berbahan pati singkong dan sudah digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Namun, kata Adira, plastik tersebut rata-rata rapuh dan mudah sobek.

Karena itu, dalam gagasannya Adira dan tim menambahkan zat tambahan untuk menutupi kelemahan plastik ramah lingkungan tersebut. Zat tambahan yang digunakan dalam komposisi kitosan antara lain gliserol, sorbitol, aloe vera, dan minyak kayu manis.

Gagasan ilmiah Adira dan tim ini berhasil menyabet juara III pada ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Online Tingkat Nasional (LKTI OTN) 2020 kategori LKTI Agrokompleks yang digelar Universitas Brawijaya dari 6 Mei hingga 8 September lalu.

Meski masih berupa gagasan ilmiah, Adira berharap dapat dilakukan pengujian lebih jauh di laboratorium. "Harapannya bisa segera diteliti dan diwujudkan untuk mengurangi kerusakan lingkungan," pungkasnya.

(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads