Jenazah positif Corona atau COVID-19 dijemput paksa sejumlah orang. Buntut kejadian tersebut, belasan orang akan menjalani tes swab. Mereka merupakan orang yang diduga kontak erat ketika proses penjemputan hingga pemakaman perempuan inisial C (57).
Sebelumnya, pada Minggu (4/10) sejumlah orang menjemput paksa jenazah pasien suspect COVID-19 yang hasil tes swab-nya belum keluar. Setelah jenazah dikebumikan, baru pada Senin paginya hasil swab keluar dan dinyatakan positif COVID-19.
"Tracing dilakukan kepada keluarga, kemudian yang memandikan jenazah itu menjadi prioritas, itu yang diperkirakan bisa terpapar," ujar Kadinkes Kabupaten Bandung Grace Mediana saat dihubungi detikcom, Selasa (6/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat penjemputan paksa tersebut, Dinas Kesehatan pun melakukan tracing secara cepat. Terdata ada sejumlah orang yang menjadi prioritas untuk melakukan swab test.
"Prioritas yang paling dekat itu diperkirakan sekitar 15 hingga 20 orang. Untuk sementara kita prioritaskan yang itu dulu," kata Grace.
Kapolsek Paseh Polresta Bandung Iptu Thomas Budiono mengatakan pihak puskesmas langsung terjun ke lapangan usai sekelompok orang menjemput paksa jenazah tersebut. Mereka melakukan tracing untuk mengetahui siapa saja yang kontak erat.
"Jadi gini setelah kami mengetahui hasil swab demikian, Forkopincam berikut dengan Dinas Kesehatan dalam hal ini puskesmas mendatangi keluarga almarhum. Kami melihatkan foto bukti hasil swab yang ada di HP," ujar Thomas.
"Mereka secara sukarela siap, sesuai pernyataannya akan bertanggungjawab, akan kooperatif dan melakukan swab," kata Thomas menambahkan.
(bbn/bbn)