Universitas Komputer Indonesia (Unikom) berniat mengembalikan sisa dana pengeluaran wisuda online. Hal tersebut disampaikan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Umi Narimawati.
"Saat sekarang (biaya wisuda online) masih digodok. Dari hitungan panitia ada sisa secepatnya akan dikembalikan melalui rekening mahasiswa masing-masing," kata Umi kepada media melalui zoom meeting, Senin (5/10/2020).
Dia menjelaskan, biaya yang dikeluarkan mahasiswa sebanyak Rp 3.770.000 tidak sepenuhnya digunakan untuk wisuda saja. Secara total, biaya wisuda adalah Rp. 2.695.000. Kepada media, Umi mengatakan, penentuan besaran tersebut dilakukan pada September 2020 dengan rencana wisuda offline sesuai dengan keinginan mahasiswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Unikom sesuai harapan wisudawan untuk bisa wisuda Offline/ Luring mengundurkan wisuda April 2020 ke wisuda 24 Oktober 2020 dengan harapan sudah aman dari covid. Ternyata hingga kini angka covid masih tinggi sehingga tidak memungkinkan untuk wisuda Offline atau Luring," jelasnya.
Lebih lanjut, keseluruhan biaya tidak ada yang lebih besar atau kecil. Artinya, kata dia, sementara terdistribusi normal.
"Karena online maka baju toganya kita kirimkan terlebih dahulu, tidak mungkin ijazahnya juga kita kirimkan karena takut keburu lecek. Jadi banyak hal variabel nya ketika online ini," tutur Umi.
Rencana pengembalian dana tersebut tengah diperhitungkan dengan perwakilan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa. "Jadi saat ini kita godok dari hitung kasarnya kelebihan itu dan sedang didiskusikan dengan perwakilan mahasiswa. Jadi bisa membuat berbagai pihak lebih baik," katanya.
Senada dengan itu, Direktur Humas dan Protokoler Unikom Desayu Eka Surya juga mengatakan, biaya wisuda mahasiswa yang sekitar Rp 2.6 juta itu digunakan untuk melengkapi fasilitas yang tidak ada di wisuda offline. Karena pada ujung-ujungnya, wisuda akan digelar offline dengan perwakilan dua orang mahasiswa terbaik perjurusan dan online untuk seluruh mahasiswa.
"Kita tidak mengatakan wisuda online lebih mahal. Maka kita fasilitasi zoom webinar dengan kapasitas 3000-5000 orang. Karena kita maksimal jangan sampai terputus kalau kita menggunakan yang biasa nanti gangguan. Kita juga ada live nya juga dan menggunakan empat lamera," kata Eka.
Kemudian, ada pembiayaan yang dikeluarkan selain untuk sarana prasarana juga untuk kebutuhan mahasiswa sendiri. Eka mengatakan, beberapa rincian tersebut meliputi box kotak baju toga yang dipesan khusus, baju toga, face shield dan masker scuba yang dipesan jauh hari sebelum imbauan larang masker scuba, termasuk mendali universitas yang dikirim melalui PT Pos Indonesia.
Adapun, kata Eka, di PT Pos pun dibungkus kembali sebagai upaya pengamanan box agar tidak rusak. Sama halnya untuk Ijasah & Transkrip akademik Unikom akan diserahkan pada saat Wisuda Offline/
Luring dan dikirim sesuai alamat yang diisi wisudawan.
"Kita kondisikan uang gedung (wisuda offline) kita alokasikan untuk keperluan lain. Karena covid ini semua serba dadakan dan kita sedang beradaptasi, kita juga bisa dibilang kaget ya kaget. Sehingga kita sedang beradaptasi dan memberikan kenangan bagi mahasiswa," ujarnya.
"Jadi kembalikan ya kita kembalikan tapi kan acaranya belum. Akan ada pengembelian uang dan masih dalam proses," pungkas Eka.
(mud/mud)