Banjir Keluhan soal Wisuda Mahal, Unikom Blokir Medsos Mahasiswanya

Banjir Keluhan soal Wisuda Mahal, Unikom Blokir Medsos Mahasiswanya

Siti Fatimah - detikNews
Senin, 05 Okt 2020 08:56 WIB
A group of multietnic students celebrating their graduation by throwing caps in the air closeup. Education, qualification and gown concept.
Ilustrasi wisuda (Foto: iStock)
Bandung -

Persoalan biaya wisuda online kampus biru Universitas Komputer Indonesia (Unikom) yang akan digelar pada 24 Oktober 2020 mendatang masih belum menemukan titik terang. Terlebih isu tersebut semakin memanas dengan komentar mahasiswanya di akun media sosial official Unikom. Sejumlah akun medsos mahasiswa pun sempat diblokir atas komentar yang meminta kejelasan transparansi dana wisuda online.

Dilihat detikcom, dalam unggahan video terakhir 'Tata Cara Pengambilan Gambar dan Video Wisudawan dan Keluarga' yang diunggah akun resmi Instagram Unikom Official, Kamis (1/10), mendapatkan perhatian mahasiswanya. Video itu ditonton lebih dari 29,9 ribu kali dan 900 komentar.

Komentar dalam unggahan tersebut rata-rata menyampaikan keluhan mahasiswa soal pemblokiran akun beberapa mahasiswa dan mempertanyakan transparansi anggaran. Seperti salah satunya yang dilontarkan akun instagram @panjinugraha***.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maaf sebelumnya yah min, kalo mungkin kita bikin risih kalian para admin, di sini kita rusuh di sosial media ada sebabnya, karna kalian media yang bersangkutan. Yah, saya harap kalian juga berpihak ke kita dengan cara menyampaikan keluhan kita ke para petinggi di kampus tercinta, tidak dengan cara ngeblok atau menghapus konten yang telah kalian post hanya karna keluhan," tulis akun tersebut, sebagaimana dilihat detikcom, Senin (5/10/2020).

Komentar tersebut mendapatkan respons dari admin unikom_official. "Mohon maaf Sivitas, keluhan dari para Sivitas sudah kami capture untuk disampaikan kepada pihak yang terkait atau pihak yang berwenang, kami di sini tidak mempunyai kewenangan untuk menjawab semua keluhan Sivitas. Kami juga menyampaikan permohonan maaf atas pelayanan yang tidak maksimal," dikutip dari akun Unikom Official.

ADVERTISEMENT

Tonton juga 'Wisudawan Undip Diwakilkan Robot, Begini Prosesinya':

[Gambas:Video 20detik]

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unikom Archy Renaldi Pratama Nugraha menyayangkan adanya pemblokiran sejumlah akun medsos mahasiswa. Dia juga menunjukkan sejumlah bukti pemblokiran. Menurutnya, alih-alih memberikan tanggapan atas keluhan mahasiswa, kampus malah menyumbat saluran pendapat tersebut.

"Akun (yang diblokir) tersebut adalah wisudawan Unikom yang menyampaikan aspirasi, baik membuat story di Instagram maupun membuat komentar di akun resmi Unikom. Mereka mempertanyakan terkait transparansi (dana wisuda)," katanya.

"Saya sangat menyesalkan tindakan kampus yang sewenang-wenang. Kami di Unikom juga bayar, lalu apa yang dipertanyakan oleh rekan-rekan itu sangat rasional. Mereka telah membayar kewajiban, lalu menanyakan terkait uang wisuda dipakai ke mana? Namun, respons dari kampus tidak bisa menjawab, malah melakukan pemblokiran," tutur Archy.

Dia mengatakan, pihaknya telah menyebarkan kuesioner ke sekitar 1.500 wisudawan. Sejumlah pertanyaan dalam kuesioner tersebut menanyakan soal keterbukaan biaya wisuda. Hasilnya, 80 persen lebih, menurut Archy, wisudawan meminta transparansi anggaran tersebut.

Direktur Humas dan Protokoler Unikom Desayu Eka Surya enggan memberikan komentar perihal pemblokiran sejumlah akun medsos mahasiswanya. Sebelumnya, dia mengaku, mahasiswa yang menanyakan transparansi dana hanya 1-2% dari total 2.047.

Berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Science dan Teknologi (Unikom) tentang Alokasi Bimbingan, Sidang, HKI, Pengesahan Oleh Pejabat Yang Berwenang, Sumbangan Perpustakaan dan Biaya Wisuda Semester Genap tahun Akademik 2019/2020, yang diterima detikcom, mahasiswa S-1 besaran akumulasi biaya bimbingan, sidang, pengurusan HKI dan sumbangan perpustakaan sebesar Rp 1.075.000. Sementara, untuk besaran biaya wisuda lainnya senilai Rp 2.695.000. Namun, dalam salinan surat keputusan tersebut, tak ada rincian lebih lanjut terkait alokasi penggunaan dana.

Halaman 2 dari 2
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads