Dalam Satu Pekan, Masjid di Dago Dirusak dan Musala di Tangerang Dicoreti 'Kafir'

Round-Up

Dalam Satu Pekan, Masjid di Dago Dirusak dan Musala di Tangerang Dicoreti 'Kafir'

Tim Detikcom - detikNews
Sabtu, 03 Okt 2020 08:30 WIB
Musala dicoret di Tangerang
Foto: Musala dicoret di Tangerang (dok.Istimewa)
Bandung -

Dalam satu pekan, dua kejadian perusakan tempat ibadah terjadi di Jabar dan Banten. Pertama, Masjid Nurul Jamil di Dago, Kota Bandung dilempari kacanya oleh seorang pria berinisial DB, Rabu (23/9) lalu.

Kejadian kedua, Musala Darussalam ini berlokasi di Perum Villa Tangerang Elok, RT 5 RW 8, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang dicoreti seorang mahasiswa Satrio Katon Nugroho, dengan tulisan 'Saya Kafir'.

Untuk kasus perusakan masjid di Dago, polisi masih mendalami motifnya. "Saat ini motif masih kita dalami," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ulung menyebutkan pelaku bukan warga di sekitar Masjid Nurul Jamil. "Jadi yang bersangkutan itu warga Bandung Kulon, tapi dia sementara ini tinggal di daerah Dago. Jarak rumah saudaranya dengan masjid itu sekitar satu kilometer," ucapnya.

Menurut Ulung, keseharian DB merupakan pengangguran. "Dia tidak ada pekerjaan. Pengangguran. Jadi mondar mandir saja," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Akibat kejadian ini, DKM Masjid Nurul Jamil Dago harus menelan kerugian jutaan rupiah. "Kerugian sekitar Rp 7,5 juta," ucap Ketua DKM Masjid Nurul Jamil H Imron saat dikonfirmasi, Kamis (24/9).

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyayangkan aksi tersebut. "Jadi kita sangat menyesalkan dengan adanya tindakan-tindakan seperti ini mengundang keributan, mengundang kegaduhan," ujar Sekjen MUI Anwar Abbas.

Menurutnya, dampak dari aksi perusakan ini akan membuat masyarakat tidak senang. Anwar mengatakan motif dari pelaku harus digali lebih lanjut.

"Bagusnya oleh masyarakat (pelaku sudah) ditangkap ya oleh polisi. Masih harus diproses. Jangan pula disimpulkan orangnya (pelaku) gila, orangnya sakit jiwa ya gaduh lagi nanti. Jadi jangan cepat-cepat membuat kesimpulan yang akan menyakiti hati umat. Jadi kalau bagi saya ini syukur alhamdulillah sudah bisa dilokalisir," kata Anwar.

Selang enam hari kemudian, perusakan tempat ibadah terjadi di Tanggerang. Kali ini seorang mahasiswa Satrio Katon Nugroho yang rumahnya tak jauh dari musala, melakukan aksi vandalisme di Musala Darussalam. Dia menyemprotkan cat kaleng dan menuliskan kata-kata kontroversi yakni 'Saya Kafir', 'Anti Islam' dan 'Anti Khilafah'.

Pencoretan musala dilakukan pada Selasa (29/9), sekitar pukul 16.00 WIB. Satrio ditangkap polisi pada pukul 19.00 WIB di rumahnya.

"Berdasarkan hasil olah TKP, pemeriksaan saksi dan alat bukti yang ada, alhamdulillah hanya beberapa jam setelah kita selidiki kita amankan satu pelaku dengan inisial S di rumahnya," katanya Selasa (29/9).

Ade Ary juga menyebut, pemuda tersebut meyakini bahwa aksinya itu sebagai kebenaran. "Pelaku meyakini apa yang dia lakukan suatu hal yang benar berdasarkan pemahamannya," ujarnya.

Polisi juga mendalami adanya informasi bahwa pelaku belajar agama di YouTube. Ia memang memiliki handphone berisi konten-konten tertentu.

"Masih kita dalami, dia memang menguasai sebuat alat. Handphone gadget yang dia pakai, kita masih mendalami dan menelusuri situs dan konten yang dia pelajari," ucapnya.

Pelaku ditetapkan sebagai tersangka bisa dijerat dengan Pasal 156 (a) dan atau pasal 156 KUHP.

Sementara itu Kapolsek Pasar Kemis AKP Fikri Ardiansyah mengatakan, tersangka dikenal sebagai jemaah yang rajin salat lima waktu di musala itu. "Dia sering salat lima waktu juga di musala itu, menurut ustad di sana DKM orangnya biasanya taat agama. Salatnya rajin di musala terus," paparnya.

Pengurus musala bahkan mengenal dengan sangat baik sosok tersangka. Namun memang ada perubahan setelah bulan puasa dan Idul Fitri lalu pada sikap serta perangai Satrio. Polisi belum mengetahui apa penyebab perubahan sikap dari Satrio karena masih dalam proses pendalaman.

"Ibunya pun mengakui rajin salat. Cuma akhir-akhir ini, tiga bulan terakhir, berubah sikapnya," ucap Fikri.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengecam aksi vandalisme yah dilakukan S. Menurutnya, aksi itu dinilai tidak pantas dan jika terulang kejadian serupa warga diminta melaporkannya.

Tonton video 'Wamenag Sesalkan Vandalisme di Musala Tangerang':

[Gambas:Video 20detik]



(wip/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads