Gubernur Jabar Ridwan Kamil buka suara soal jarum pengambil sampel darah yang menjadi pertanyaan netizen. Ia menjelaskan, pada tahap ke-empat uji klinis vaksin COVID-19 (V3), darahnya diambil menggunakan alat bernama vacutainer.
"Ada dua jarum: satu ke vena satu ke tabungnya. Yang terlihat seperti tutup itu, ya itulah tabung vacumnya. Teknologi baru dalam pengambilan darah. Beda dengan jarum suntik jadul yang biasa dipake," tulis pria yang akrab disapa Emil itu melalui akun Instagramnya, Jumat (2/1/2020).
Emil menyayangkan sikap netizen yang lebih memilih untuk menuding, ketimbang mencari tahu pada ahlinya. "Jika gak ngerti tanya pada ahlinya, bukan menuding pura-pura disuntik dan pembohongan publik. Posting dari yang tidak berilmu dikeproki oleh followernya yang sama2 tidak pake ilmu. Kasian. Pikarunyaeun. Dimaafkan," tulisnya.
Sebelumnya, di antara deretan foto V3 yang diunggah, ada foto yang membuat netizen bertanya-tanya. Pasalnya, alat yang digunakan untuk mengambil sampel darah Emil tampak seperti masih terbungkus jarum suntiknya.
Netizen pun membanjiri kolom Instagram Emil dengan mempertanyakan kebenaran foto tersebut. Salah satunya yang diunggah oleh Instagram @teluuur, yang menyebut jika jarum suntik yang belum dibuka penutupnya.
Belakangan akun tersebut mengklarifikasi hal tersebut. "Sudah diklarifikasi oleh Kang Emil yah, jadi ini beda dengan jarum suntik yang biasa dipake, katanya teknologi baru dalam pengambilan darah," tulis pemilik akun @teluuur.
Salah seorang relawan vaksin COVID-19, Fadly Barjadi Kusuma, sempat menjawab pertanyaan netizen tersebut. Menurutnya, alat yang digunakan untuk mengambil sampel darah memang seperti itu adanya.
"Kalau fotonya dari atas kelihatan jarumnya," ujar Fadly saat dihubungi detikcom, Kamis (1/10).
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengendara ojek online itu telah mendapatkan dua kali penyuntikan vaksin pada 11 dan 26 Agustus 2020. Ia pun telah menjalani pengambilan sampel darah di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran, Kota Bandung pada 9 September 2020.
"Setelah alat pengambilan darah tersebut menembus kulit, alatnya memang dipegang seperti itu. Dilepas setelah beres pengambilan, kemudian diambil plester biasa atau yang putih," tutur Fadly.