Usai Makamkan Jenazah COVID-19, Ambulans Dihadang Warga di Cianjur

Usai Makamkan Jenazah COVID-19, Ambulans Dihadang Warga di Cianjur

Ismet Selamet - detikNews
Jumat, 02 Okt 2020 19:37 WIB
Ambulan sempat bawa jenazah Corona dihadang warga di Cianjur
Ambulan sempat bawa jenazah Corona dihadang warga di Cianjur (Foto: Istimewa)
Cianjur -

Mobil ambulans RS Cimacan dihadang puluhan warga Desa Cipendawa Kabupaten Cianjur, Jawa Barat usai membawa dan menguburkan jenazah pasien positif COVID-19.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, penghadangan oleh puluhan warga Kampung Ciguntur Desa Cipendawa Kecamatan Pacet terjadi pada Kamis (1/10) malam.

Awalnya petugas tidak mengalami kendala saat membawa dan memakamkan jenazah ke pemakaman umum di kampung tersebut. Tetapi setelahnya, mobil ambulans tiba-tiba dihadang puluhan orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Warga tidak curiga sebelumnya, tapi setelah melihat petugas menggunakan hazmat. Warga mempertanyakan jenazah yang dimakamkan. Dan diketahui jika jenazah tersebut pasien meninggal positif COVID-19," ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Jumat (2/10/2020).

Menurutnya warga yang kesal lantaran pemakaman pasien meninggal dengan riwayat Positif COVID-19 tidak dikomunikasikan atau diberitahukan terlebih dulu pun menghadang ambulans tersebut.

ADVERTISEMENT

"Tiba tiba main dikuburkan saja disini dan pihak RS sendiri harusnya memberitahukan terlebih dahulu kepada Rt atau Rw sekitar bahwa akan ada penguburan pasien covid," ungkapnya.

Menurutnya TPU tersebut adalah tempat pemakaman untuk warga sekitar. sehingga tindakan petugas tersebut sudah menimbulkan reaksi protes keras dari masyarakat sekitar.

"Apalagi jenazah pasien COVID-19 itu katanya berasal dari Gang hote Kampung Pasekon dan bukan dari warga sini," terangnya.

Di sisi lain, Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur Yusman Faisal, membenarkan jika pasien meninggal yang dikuburkan di Desa Cipendawa merupakan pasien terkonfirmasi positif COVID-19.

Namun menurutnya penghadangan terjadi lantaran adanya kesalahpahaman. Setelah dilakukan musyawarah antara tokoh masyarakat dengan petugas gugur tugas COVID-19 dan aparat, mobil pun berhasil lewat sejam kemudian.

"Pasien meninggal memang positif COVID-19. Sempat dirawat di RS Cimacan. Ini hanya kesalahpahaman, kurangnya komunikasi," tuturnya.

Dia menyayangkan tindakan penghadangan tersebut, sebab petugas menjalankan tugasnya sesuai prosedur. Tetapi dia juga mengaku diperlukan sosialisasi lagi agar tak terjadi hal serupa.

"Memang ini perlu ada pemahaman lebih di masyarakat, petugas pun harus komunikatif. Semoga tidak terjadi lagi penghadangan ke depannya," ucap dia.

(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads