Ketua DPRD Kabupaten Kuningan Nuzul Rachdy meminta penanganan klaster Pondok Pesantren Husnul Khotimah di Desa Maniskidul Kecamatan Jalaksana dilakukan serius.
Ia pun menyebut kemunculan klaster di ponpes Husnul Khotimah dengan 93 orang positif Covid-19 merupakan kejadian luar biasa dan masih besar kemungkinan jumlahnya akan bertambah.
"Ini kejadian luar biasa, maka saya minta Pemkab Kuningan untuk melakukan penanganan yang luar biasa juga. Dengan jumlah santri yang begitu banyak, bisa jadi akan terus bertambah seperti bola salju," kata Nuzul saat ditemui detikcom di kantornya Kamis (1/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nuzul juga menyambut baik pernyataan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang meminta santri di ponpes agar dipulangkan ke daerah masing-masing.
Namun kata politisi PDI Perjuangan ini, sebelum dipulangkan santri diharuskan untuk menjalani tes swab terlebih dahulu dan benar-benar dinyatakan sehat.
"Memang jumlah santrinya begitu banyak dan sangat berpotensi tinggi menularkan, jangan sampai klaster ini justru membawa wabah ke daerah lain," tegasnya.
"Jadi instruksi saya jelas pulangkan santri dan periksa semua termasuk guru dan ustadznya agar ketahuan kondisi mereka," pungkas Nuzul.
Seperti diketahui, Ponpes Husnul Khotimah jadi klaster baru covid-19 di Kabupaten Kuningan setelah 93 orang didalamnya baik santri, guru maupun pegawai positif terpapar covid-19.
Saat ini Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kuningan telah melakukan swab massal secara bertahap terhadap 3.600 santri serta 600 orang guru dan pegawai.