Erna Yudiana, istri terdakwa kasus ujaran kebencian, Ruslan Buton, meninggal dunia. Erna meninggal di rumah duka, Kampung Pasar Kidul, Desa Campaka Mekar, RT 2 RW 1, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Mendiang meninggal dunia pada Jumat (25/9/2020) sekitar pukul 09.00 WIB. Rumah mendiang yang ada di dalam sebuah gang di sisi tebing Tagog Apu, tak ramai dikunjungi pelayat. Namun ada beberapa karangan bung ucapan belasungkawa.
Mendiang meninggal akibat penyakit gagal ginjal yang dideritanya selama beberapa tahun belakangan. Namun kondisinya semakin parah selama enam bulan belakangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Didin Samsudin (53), tetangga terdekat Erna, menyebut jika pihak keluarga masih menunggu kedatangan Ruslan Buton dan anaknya, Erga, dari Jakarta sebelum dikebumikan. "Iya meninggalnya tadi pagi karena sakit. Tadi pagi warga sudah melayat, sekarang masih nunggu Pak Ruslan dan anaknya pulang baru dimakamkan," ujar Didin.
Kondisi Erna semakin menurun hingga akhirnya meninggal dunia. Didin mengatakan mendiang sempat terlambat melakukan cuci darah selama sebulan karena beralih ke pengobatan alternatif.
"Jadi sakitnya itu gagal ginjal, kata dokter harus cuci darah selama hidupnya. Nah kemarin sempat telat cuci darah, jadwalnya kan Selasa sama Jumat. Ternyata sebulan enggak cuci darah karena mencoba pengobatan alternatif di Bekasi," ucap Didin.
Sementara itu, Susandi, Ketua RT 02, mengatakan lahan permakaman sudah disiapkan. Sebagian warga serta penggali masih menunggu di lahan permakaman.
"Sekarang masih menunggu (Pak Ruslan), katanya masih di perjalanan," kata Susandi.
Saat ini hanya kakaknya yang ada di rumah duka menunggu jasad Erna. Sementara ibunya, saat ini juga sedang dirawat di rumah sakit karena sakit.
"Di rumah hanya kakak sama beberapa saudaranya. Ya ada tetangga juga yang ikut ngumpul. Kalau ibunya sakit sekarang dirawat, belum tau juga apa sudah dengar kabar Erna meninggal atau belum, karena kondisinya sedang ngedrop," terangnya.
Ia mengaku sangat kehilangan mendiang Erna, mengingat setiap hari istrinya juga selalu membantu dan memenuhi kebutuhan Erna. "Ya sangat kehilangan, kalau warga di sini kan sudah menganggap dia seperti keluarga sendiri. Mudah-mudahan ini yang terbaik," tandasnya.