Waduh! Warga Sumedang Malah Dangdutan Saat AKB Baru Diperketat

Waduh! Warga Sumedang Malah Dangdutan Saat AKB Baru Diperketat

Muhamad Rizal - detikNews
Senin, 21 Sep 2020 16:41 WIB
Warga Sumedang dangdutan di tengah AKB diperketat
Warga Sumedang dangdutan di tengah AKB diperketat (Foto: tangkapan layar video)
Sumedang -

Kegiatan Acara Napak Tilas Gunung Pangadegan di Kawasan Kancah Nangkub, Desa Rancamulya, Kabupaten Sumedang diduga melanggar protokol kesehatan. Sebab, diwarnai dangdutan.

Video berdurasi kurang lebih 36 detik itu nampak sejumlah orang yang berjoget tidak menerapkan protokol kesehatan. Video itu pun menjadi perbincangan hangat di medsos.

Menurut informasi yang didapat detikcom, acara yang digelar pada hari Minggu (20/9/2020) itu, pihak panitia menyuguhkan sejumlah hiburan salah satunya yaitu dangdutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengelola Kancah Nangkub, Beben HVA mengatakan pihaknya sudah menyarankan kepada pihak panitia agar tidak menggelar kegiatan acara Napak Tilas Gunung Pangadegan. Namun hal itu tidak di respon oleh pihak penyelenggara.

Menurutnya, setelah berkoordinasi dengan pihak Kecamatan, pihak Kecamatan pun tidak mengetahui ijin tersebut sehingga akhirnya saling lempar tanggung jawab.

ADVERTISEMENT

"Saya koordinasi dengan Camat menanyakan surat ijin dari gugus tugas Covid-19, malah dilempar ke PSB," kata Beben kepada detikcom, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (21/9/2020).

Ia menuturkan sebelum kegiatan itu di gelar, pihaknya bersama pihak Satpol PP telah membongkar tenda untuk acara tersebut pada malam harinya, hal itu setelah ada kesepakatan dari camat dan pihak panitia acara tersebut.

"Setelah koordinasi akhirnya sepakat (tenda) untuk dibongkar, itu disaksikan anggota Polsek, Satpol PP dan tokoh masyarakat setempat pak Iwan," katanya.

Kemudian, setelah ada kesepakatan untuk tidak mengadakan panggung hiburan, pihaknya lalu mengijinkan kembali kegiatan napak tilas PSB itu yang dimulai dari mulai Gunung Pangadegan hingga Kancah Nangkub.

"Buka dilarang, hal Itu guna menghindari keruman pengunjung karena dikhawatirkan terjadi klaster baru di Kancah Nangkub. Namun pada siang harinya, tetap saja ada dangdutan," ujar Beben.

Ketua panitia acara Napak Tilas Gunung Pangadegan Muhamad Andi Lesmana membenarkan adanya dangdutan tersebut, namun dirinya membantah jika kegiatan tersebut telah melanggar protokol kesehatan.

Menurutnya hal itu hanya terlihat dalam video saja, sehingga tidak bisa dibuktikan dengan aslinya. Dirinya mengaku kegiatan itu sudah sesuai protokol kesehatan dan tidak berkerumun.

"Kalau hanya melihat dari visualisasi video, tidak bisa dianggap, bahwa kami tidak menerapkan protokol kesehatan seperti tidak jaga jarak, tidak pakai masker dan sebagainya," ucap Andi.

Tambahnya, Andi mengaku, jika dilihat dari kejauhan, kegiatan itu seperti berkerumun. Selain itu juga dirinya mengaku soal perizinan sudah diurus oleh pihak desa setempat.

"Kalau masalah izinnya itu sama desa dan sudah kami bahas. Kami dari PSB hanya back up secara kepanitian dalam rangka promisi destinasi wisata," ucapnya.

(mud/mud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads