Kasus COVID-19 di Kota Cimahi terus mengalami penambahan yang didominasi klaster keluarga. Alhasil saat ini Cimahi kembali masuk ke zona merah dan menerapkan PSBM.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cimahi, dalam dua pekan terakhir setidaknya ada penambahan 52 kasus positif COVID-19. Minggu pertama bertambah 39 kasus lalu di minggu ke dua bertambah 13 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi Pratiwi mengatakan rata-rata kasus positif COVID-19 di Cimahi merupakan hasil tracing dari kontak erat kasus sebelumnya. Lalu ada pula penambahan dari kasus impor yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Cimahi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penambahan selama dua minggu ini cukup banyak sampai 52 kasus. Kebanyakan itu tracing kontak erat lalu kasus impor. Misalnya warga Cimahi kerja di luar daerah, di sana positif lalu hasilnya lapor ke kita," ungkap Pratiwi, Kamis (17/9/2020).
Saat ini, kasus positif COVID-19 di Cimahi tercatat menyentuh angka 272 kasus. Rinciannya 66 orang dinyatakan positif aktif, 199 dinyatakan sembuh, dan 7 orang meninggal dunia.
Dari keseluruhan kasus tersebut, pihaknya menyebutkan jika klaster keluarga paling mendominasi kasus positif di Cimahi. Total ada lebih dari 30 kepala keluarga yang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Untuk klaster keluarga memang sejak awal pandemi COVID-19 paling mendominasi. Jadi transmisinya itu misalnya dari satu orang menular ke tiga orang, atau dari satu orang ke empat orang. Jadi mayoritas memang dari klaster keluarga," bebernya.
Untuk memetakan penyebaran COVID-19, Pemerintah Kota Cimahi menargetkan setiap minggunya ada 600 warga yang bakal menjalani tes COVID-19, baik swab test maupun rapid test. Jumlah tersebut sesuai standar WHO, rasio tes uji spesimen COVID-19 adalah 1 orang per 1.000 penduduk per pekan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cimahi, tercatat uji spesimen swab test hingha saat ini sudah mencapai 9.548 orang atau 1,5 persen dari jumlah penduduk yang mencapai 553.755 jiwa.
"Pak Gubernur Ridwan Kamil menghubungi saya langsung, Cimahi satu-satunya kota yang dinilai WHO sesuai standar dalam hal antisipasi, swab test dan sebagainya. Jadi kita terus kebut swab test," kata Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna.