.webp)
Pengusaha hotel di Kabupaten Kuningan mengkhawatirkan dampak besar diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta mulai Senin 14 September besok.
Pasalnya sebagian besar market hotel-hotel yang ada di Kabupaten Kuningan berasal dari wilayah DKI Jakarta. Sehingga dikhawatirkan akan membuat okupansi hotel yang saat ini mulai bergeliat kembali turun.
"Sangat berdampak karena market terbesar hotel di Kuningan itu asalnya dari Jakarta, berapa persen, 45 persen. Market terbesar hotel itu jelas Jakarta," kata Isan Darmawan, pengurus PHRI Kabupaten Kuningan kepada detikcom, Minggu (13/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengantisipasi dampak PSBB DKI Jakarta, Isman mengaku akan mencari market dari kota-kota lain seperti Bandung, Brebes, Cilacap dan dari Kuningan sendiri.
"Antisipasi harus cari market lain walaupun jelas tidak ada yang seseksi, market Jakarta," ucapnya.
Isman juga menjelaskan saat ini okupansi hotel di Kabupaten Kuningan terus meningkat. Pada bulan Agustus kemarin menurutnya tingkat okupansi hotel mencapai 45 persen dari total kamar sekitar 1.200.
"Bulan Agustus okupansi hotel di Kuningan 45 persen, total kamar yang ada sekitar 1.200 kamar. Itu sudah kelihatan peningkatannya karena Agustus kemarin juga banyak long weekend," katanya.
Terlepas dari PSBB yang akan diberlakukan kembali di DKI Jakarta, Isman menegaskan saat ini seluruh hotel dan restoran di Kabupaten Kuningan sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya klaster hotel dan restoran sehingga PSBB tidak kembali dilakukan di Kabupaten Kuningan.
"Kita PHRI juga tidak ingin PSBB lagi di Kuningan karena PSBB akan mematikan tidak hanya sektor pariwisata namun juga sektor-sektor lain," ujarnya.
(mso/mso)
