"Pendatang dari zona merah yang tinggal atau bertamu ke Pangandaran 1x24 jam minimal harus menjalani tes rapid, kalau perlu tes swab. Kami sudah menginstruksikan kepada Kepala Desa dan jajarannya untuk memerhatikan pengawasan ini," kata Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Minggu (13/9/2020).
Langkah ini dilakukan merujuk kepada fakta bahwa penularan COVID-19 yang terjadi di Pangandaran dibawa oleh warga luar daerah.
Sementara untuk antisipasi di objek wisata, sejauh ini upaya yang dilakukan sebatas memperketat pengawasan protokol kesehatan. Petugas secara terus menerus memberikan himbauan dan pengawasan.
"Untuk objek wisata kita wait and see dulu ya, kita monitor dulu perkembangannya," kata Jeje.
Sementara itu aktivitas pariwisata di pantai Pangandaran sendiri terus meningkat. Setiap akhir pekan pengunjung berdatangan dari berbagai daerah.
Pantai Pangandaran ramai setiap akhir pekan. Denyut kegiatan pariwisata juga terjadi di malam hari. Rumah makan, cafe dan bar ramai di malam Minggu. Seperti pada Sabtu (12/9/2020) malam, kawasan Kampung Turis Pamugaran yang menjadi salah satu titik keramaian malam di Pangandaran.
Walaupun ada pemeriksaan pemakaian masker dan cek suhu tubuh, namun suasana di dalam cafe atau bar, kerumunan pengunjung tak terhindarkan. Tanpa masker mereka larut dalam dentuman musik dan suasana bersenang-senang. Selain itu tempat hiburan karaoke juga tampak ramai pengunjung.
Tonton juga 'Pantai Pangandaran Dibuka, Cuma Warga Jabar yang Boleh Berkunjung':
[Gambas:Video 20detik] (mso/mso)