Sejumlah kantor dinas yang berada di Gedung A dan C kantor Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat kembali dibuka sejak sepekan lalu setelah sempat ditutup selama 14 hari.
Penutupan tersebut setelah ada lima orang PNS dari Disparbud, Dinkes, dan Dispernakan terkonfirmasi positif COVID-19 lantaran kontak dengan pejabat di Gedung Sate.
Kendati sudah ada aktivitas, namun belum berjalan normal seperti semula ketika sebelum ditemukan adanya PNS KBB yang dinyatakan positif COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gedung A dan C di Pemda KBB menjadi kantor bagi 19 dinas dengan jumlah pegawai lebih dari 500 orang. Aktivitas mulai berjalan khususnya di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengaku lebih menyukai PNS bekerja secara normal di kantor daripada Work From Home (WFH).
Dirinya beralasan jika WFH dinilai tidak efektif karena banyak waktu kerja yang terganggu ketika ASN kerja dari rumah. Berbeda ketika bekerja di kantor maka bisa dilakukan fokus dan koordinasi juga bisa cepat dilakukan.
"Ya kalau WFH jelas kurang efektif, saya lebih suka PNS WFO (work from office). Semua fokus, efektif, dan koordinasi juga gampang," ucap Umbara, Rabu (9/9/2020).
Saat ini ada 25 PNS yang terkonfirmasi positif COVID-19. Langkah sterilisasi dan penutupan sementara aktivitas kantor harus dilakukan untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran. Alhasil lebih dari 500 pegawai terpaksa harus menjalani WFH.
"Kemarin sudah sempat menurun tapi sekarang bertambah lagi jadi 25 orang. Kita perlu antisipasi juga jangan sampai makin meluas," jelasnya.
Untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini butuh peran semua pihak termasuk penerapan protokol kesehatan ketika saat beraktivitas dimana pun. Seperti memakai masker, menjaga jarak, hindari kerumunan, dan rajin mencuci tangan usai berkegiatan.
"Meskipun perkantoran telah dibuka kembali namun kami masih akan terus memantau hasil swab test. Harapan kami tentunya tidak semakin meluas penyebarannya sehingga aktivitas perkantoran bisa full normal dan tidak ada lagi yang WFH," tandasnya.
Tonton video 'Menuju Standar WHO, Jabar Lakukan Tes Corona 50 Ribu Per Minggu':