Media sosial dan aplikasi perpesanan di Sukabumi ramai dengan dugaan adanya pencatutan nama untuk mendukung salah satu pasangan calon dalam Pilkada Kabupaten Sukabumi.
Keramaian itu terjadi setelah munculnya data-data tim pendukung berisi jajaran dewan penasihat, relawan dan tim kecamatan dari kubu kelompok yang dikenal dengan sebutan AMAN (Adjo-Iman). Sontak beberapa pihak yang tidak terima mengancam akan melakukan somasi hingga meminta namanya dihapus.
"Saya membaca dari media sosial dan Grup WhatsApp yang dikirim oleh sahabat saya dan saya sangat terkejut nama saya disebut sebagai salah satu relawan AMAN. Saya Demi Allah tidak pernah diberi tahu dan tidak pernah diikut sertakan untuk memasukkan nama saya ke dalam tim relawan AMAN," kata Kyai Gondar Hibatullah, pimpinan Ponpes Al-Amin, Cicurug melalui pesan suara yang dikirimkan ke beberapa awak media, Rabu (9/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dalam rekaman suara, Kyai Gondar juga merekam klarifikasi dalam bentuk video yang juga di sebar di aplikasi perpesanan dan media sosial. Kembali ke soal klarifikasi Kyai Gondar, ia juga meminta tanggapan ke seluruh jajaran tim relawan AMAN terjaur nama yang ditulis dalam data-data tersebut.
"Apakah benar nama itu nama haji Gondar dari Al-Amin atau bukan, jika nama itu adalah Haji Gondar Al-Amin saya meminta untuk segera menghapus dan mencabut nama saya dari relawan aman. Karena saya merasa dirugikan jika dalam 2x24 jam tidak ada klarifikasi dan mencabut nama saya di medsos atau di media cetak saya dan keluarga besar Al-amin akan mensomasi tim AMAN semua menjadi maklum dan ini bisa menjadi kebaikan buar kita semua, itu mungkin harapan saya," ucapnya.
Protes juga dilayangkan oleh Dewi Sartika yang mengaku sebagai mantan pengurus Partai Gerindra di wilayah Kecamatan Pabuaran. Ia menyebut namanya muncul dalam tim pemenangan kecamatan.
"Saya klarifikasi langsung ke ketua PAC katanya itu data lama, kata saya kenapa data lama kan saya juga kemarin itu sama temen saya, kok yang temen saya gak ada yang saya ada. Saya tidak merasa menjadi tim sukses pak Adjo dan Pak Iman," kata Dewi melalui sambungan telepon.
Dewi menjelaskan, soal pencatutan nama di dalam jajaran tim pemenangan AMAN diduga karena dulu ia memang masih komitmen sebagai salah satu pengurus di PAC Gerindra. Namun saat Idul Fitri ia dikecewakan oleh partai tersebut. Diketahui selain PAN pasangan AMAN juga diusung oleh Gerindra.
"Dikiranya saya masih komitmen di Gerindra kan dulu saya tuh ada di pengurusan PAC Gerindra, pas mau Iedul Fitro kan saya bukan fanatik tapi kan saya setidaknya saya juga mau di akui ya, kan orang orang di undang kalau saya enggak, kata saya kenapa saya gak di undang kata orang DPC tuh, kepengurusan lagi bermasalah katanya ya sudah saya mah keluar aja, kata saya ngapain saya tetap di Gerindra, jangankan aspirasi masyarakat saya juga enggak ada datanya disana kata saya," jelas Dewi yang mengaku saat ini ia memilih netral.
Ketua Gerindra Sukabumi Yudha Sukmagara menyampaikan klarifikasinya. Klarifikasi Yudha juga disebar di media sosial Facebook. Berikut isi klarifikasi Yudha:
Pemberitahuan dan klarifikasi ketua tim pemenangan Adjo-Iman
Saya Yudha Sukmagara ketua Tim pemenangan Adjo-Iman ,pada kesempatan ini mencoba meluruskan akan kesimpangsiuran informasi terkait data susunan struktural tim pemenangan yang saat ini jatuh ke publik.
Perlu kami jelaskan dan sampaikan bahwa
Semua data tersebut adalah masih data mentah ,itu dibuat baru sebatas usulan dari beberapa elemen yg sebenarnya msih diverifikasi oleh tim...kl pun hal ini tesebar keluar itu sbnrnya bukan utk konsumsi publik krn secara resmi saya sebagai Ketua Tim Pemenangan Adjo-Iman blm pernah merilis dan mengumumkan hal tersebut ke publik..
Tapi terlepas dari itu semua,,dalam kesempatan ini saya Yudha Sukmagara bersama tim Adjo-Iman memohon maaf atas kesimpangsiuran yg terjadi dan juga ketidaknyamanan beberapa pihak atau tokoh yg namanya sempat tercantum di dalamnya..
Untuk langkah lebih lanjutnya setelah data struktural ini resmi maka kami sendiri yg akan mengumumkannnya ke publik.
Terima kasih&mohon dimaklum
(sya/mso)