Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat, hari ini, Selasa (10/9/2020). Mulai gadis cantik asal Tasikmalaya ditemukan hingga perampokan di SPBU Bandung viral di medsos.
Berikut ulasannya:
Ini Alasan Gadis Cantik Asal Tasik Minggat dari Rumah
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Monayuta Tiara Meisani (18) sempat minggat dari rumahnya selama lima hari. Keluarga pun melaporkan kehilangan gadis berparas cantik tersebut ke polisi. Polisi bergerak dan menemukan Mona di sebuah kontrakan, kawasan Paseh, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (8/9/2020).
Kabar hilangnya Mona ini diperbincangkan publik di jagat maya. Usai ditemukan polisi, Mona didengar keterangannya oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tasikmalaya. Terungkaplah alasan remaja putri itu pergi dari tempat tinggal neneknya.
Mona mengaku kabur karena memiliki permasalahan keluarga yang membuatnya tidak kerasan tinggal di rumah. Sekadar diketahui, Mona pergi dari rumah pada Kamis (3/9) menggunakan sepeda motor. Kepada neneknya, ia izin untuk belajar dengan teman sekolah.
"Dia minggat Kamis lalu, sempat bawa motor juga. Keluarga laporkan pada kami dan saya bersama anggota bergerak menemukan Mona," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Hario Prastyo Seno di kantornya, Selasa (8/9/2020).
Ibu kandung Mona, Ade Nurlela, mengakui ada kesalahpahaman di balik kaburnya gadis asal Desa Mandalawangi, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya. Mona dilarang memiliki kekasih karena masih usia sekolah.
"Masalahnya salah paham saja. Anak saya dilarang jangan pacaran dulu karena masih sekolah," kata Ade.
Ade mengungkapkan bahwa Mona selama ini tinggal bersama sang nenek. Sementara Ade dan suaminya, Jacob Sandi, bekerja di Jakarta. Keluarga menyampaikan ucapan syukur dan mengapresiasi kinerja personel Polres Tasikmalaya yang telah menemukan Mona.
Kekasih Mona yang turut datang di Mapolres Tasikmalaya mengaku tidak memiliki masalah. Kepadanya, Mona mengaku ada masalah keluarga. Meski mengetahui akan kabur, sang pacar gagal melarang.
"Saya tahu mau kabur kekasih saya ini. Saya larang, tapi keburu kabur dan susah dicari karena handphone nggak aktif," ujar Rendi.
Polisi memastikan Mona kabur dari rumah gegara ada masalah dengan orang tuanya. "Mona meninggalkan rumah gara-gara tidak direstui percintaannya dengan kekasih," ucap Kapolres Tasikmalaya AKBP Hendria Lesmana.
Usai dipastikan sehat, Mona langsung diserahkan kepada orang tuanya. "Catatannya, keluarga harus lebih memperhatikan anaknya ini jangan sampai terulang lagi lari dari rumah," kata Hendria.
Keberadaan Mona terungkap setelah anggota Satreskrim Polres Tasikmalaya mengumpulkan informasi yang beredar di media sosial dan teman dekat remaja tersebut yang mengetahui lokasinya. "Hilang selama lima hari. Alhamdulillah setelah ditelusuri, dia ada di salah satu kosan di Kota Tasikmalaya," tutur Hendria.
Geger Paguyuban di Garut Ubah Lambang Pancasila
Sebuah paguyuban di Kabupaten Garut bikin geger. Mereka mengubah bentuk burung di lambang Pancasila dan mengganti kalimat Bhineka Tunggal Ika. Paguyuban tersebut diketahui bernama Paguyuban Tunggal Rahayu. Mereka berbasis di Cisewu, Kabupaten Garut.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Garut Wahyudijaya membenarkan hal tersebut. "Beberapa waktu lalu sempat datang ke kita," ucap Wahyu kepada wartawan, Selasa (8/9/2020).
Eksistensi paguyuban tersebut mulai diperbincangkan di kalangan masyarakat Garut sejak awal September 2020. Mereka eksis di Facebook. Sejumlah foto dan video kegiatan mereka diunggah di sana.
Berdasarkan penelusuran detikcom, di Facebook, terdapat beberapa akun bernama Tunggal Rahayu dengan unggahan serupa. Namun akun-akun tersebut dibedakan dari nama daerah seperti Paguyuban Tunggal Rahayu wil. Samarang dan Tunggal Rahayu wil. Cibiuk.
Wahyu mengatakan, pihaknya merasakan kejanggalan saat perwakilan dari paguyuban tersebut bertandang ke kantor Kesbangpol. Keanehan terjadi saat mereka memberikan dokumen-dokumen paguyuban.
![]() |
Wahyu menemukan burung garuda pada lambang Pancasila berbeda dengan yang asli. "Di antara kejanggalan yang kami lihat, paguyuban ini berani menggunakan burung Garuda yang diubah," katanya.
Wahyu menambahkan, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tenang. Pemda tengah menelusuri paguyuban tersebut.
"Masyarakat kita minta untuk tetap tenang. Kami juga imbau warga untuk tidak mengikuti paguyuban ini," tutup Wahyu.
93 Buruh di Karawang Positif Corona
Sebanyak 93 orang buruh di Kabupaten Karawang positif Corona atau COVID-19. Tersebar di 17 pabrik, puluhan buruh itu berasal dari berbagai daerah.
"Ada 93 orang buruh positif corona. Masih dalam perawatan," kata Sekda Karawang Acep Jamhuri di kantor Pemkab Karawang, Selasa (8/9/2020).
Acep menuturkan perusahaan yang melaporkan buruhnya positif corona terus bertambah. Teranyar adalah salah satu perusahaan elektronik.
Sebaran Corona di klaster industri juga menjangkit berbagai kalangan, mulai dari buruh hingga direktur di salah satu kawasan industri. "Ada seorang direktur juga positif. Tapi memang didominasi buruh," ucap Acep.
Gugus Tugas dan pengelola kawasan industri sudah melakukan berbagai penelusuran. Hasilnya, kata dia, potensi penularan corona di kalangan buruh terjadi di halte bus. "Saat menunggu bus jemputan, virus itu ternyata menyebar," ujar Acep.
Saat menunggu kendaraan jemputan itu, menurut Acep, buruh berkerumun dan saling berinteraksi. Untuk mencegah sebaran meluas, ia meminta kawasan industri menyiapkan ruang isolasi mandiri. Ini dapat membantu jika rumah sakit penuh.
Sebab, isolasi mandiri di rumah dinilai kurang efektif. Meski begitu, Acep memastikan kapasitas rumah sakit di Karawang masih siap menangani pasien COVID-19.
117 Pegawai Positif Corona, Pemkot Bandung Kembali Terapkan WFH
Pemerintah Kota Bandung kembali menerapkan work from home (WFH) kepada pegawainya. Kebijakan itu dilakukan menyusul adanya 117 ASN dan non ASN positif COVID-19.
Kebijakan itu diterapkan di semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan hanya mempekerjakan pegawai di kantor sebanyak 50 persen.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Bandung Yayan Ahmad Brilyana yang dituangkan dalam Surat Edaran bernomor 061.2/SE.115-BKPP dan mulai berlaku 8 September 2020.
"Hal itu melihat perkembangan penularan virus COVID-19 dan menjabarkan surat Kemenpan tentang sistem kerja dalam tatanan normal baru tertanggal 4 September. WFH hanya 50 persen karena kita berada di zona oranye atau zona sedang. Kota Bandung menerapkan WFH dan WFO (work from office), maksimal WFO 50 persen dari jumlah pegawai. Sedangkan 50 persen lainnya harus WFH," ungkap Yayan, Selasa (8/9/2020).
Kebijakan WFH diprioritaskan dengan kriteria kesehatan, faktor usia serta ibu hamil dan menyusui.
"WFH mengutamakan ibu hamil, menyusui dan punya sakit bawaan, lansia di atas 50 tahun. Sedangkan bagi pegawai WFO tetap menjaga kesehatan, memakai masker, physical distancing dan rajin mencuci tangan," jelasnya.
Yayan menyebut, WFH juga berlaku kepada pegawai yang diketahui mendapat hasil positif saat pemeriksaan Swab test.
"Bagi yang positif COVID-19 mengisolasi diri sampai dinyatakan sembuh. Bagi pegawai yang sudah swab test harus isolasi mandiri sampai ada hasilnya," sebutnya.
Yayan menambahkan, meski WFH tak lebih dari 50 persen, namun pelayanan dari setiap OPD tetap harus berjalan. "Dengan syarat pelayanan tetap terlaksana tidak ada hambatan sesuai target dan waktu," katanya.
Yayan menegaskan, bagi yang WFH tetap harus menyelesaikan pekerjaannya sesuai target. Apabila ada yang nakal memanfaatkan waktu WFH untuk main-main, maka akan dikenakan sanksi indisipliner dengan hukuman administrasi dan pengurangan tunjangan.
"Harus tetap on call kemudian menyelesaikan target yang sudah ditentukan, tidak berkeliaran. Kalau ada yang main-main kembali ke PP 53 tentang disiplin pegawai. Pelanggar aturan bisa dihukum ringan, sedang, dan juga pengurangan TKD (Tunjangan Kinerja Dinamis)," ujarnya.
Perampokan di SPBU Bandung
Polisi menyelidiki kasus perampokan di sebuah SPBU di Bandung. Tujuh orang saksi diperiksa guna mengungkap kasus tersebut.
"Kita memeriksa beberapa saksi. Sejauh ini kita sudah memeriksa sekitar tujuh saksi untuk mengungkap dan menangkap pelakunya," ucap Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri kepada wartawan, Selasa (8/9/2020).
Aksi perampokan tersebut diketahui terjadi di SPBU Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung pada Sabtu (5/9) lalu. Pria bermasker dan berjaket menodongkan pisau kepada pegawai SPBU. Aksi perampokan itu terekam CCTV dan videonya viral di media sosial.
Selain memeriksa saksi, penyidik juga sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Galih mengatakan pihaknya juga turut menyelidiki apa saja yang hilang dalam aksi tersebut. Sejauh ini, diduga ada uang Rp 3,7 juta yang digasak pelaku.
"Kita sekarang melakukan penyelidikan terkait apa saja yang diambil oleh terlapor atau para tersangka," katanya.
![]() |
Aksi perampokan diduga dilakukan di sebuah SPBU di Bandung viral. Polisi tengah bergerak menyelidiki kasus tersebut .
Aksi perampokan tersebut terekam kamera CCTV. Video rekaman CCTV itu viral di media sosial. Seperti yang dilihat pada Selasa (8/9/2020), dalam video terlihat ada seorang karyawan SPBU tengah menghitung uang.
Tiba-tiba dari arah belakang pegawai, datang seorang pria menggunakan topi dan jaket hitam langsung menodongkan pisau ke arah pegawai tersebut. Salah seorang diduga rekan korban terlihat, namun pelaku tetap beraksi meminta korban menyerahkan uang.
Informasi dihimpun, insiden tersebut terjadi di sebuah SPBU di Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung. Aksi perampokan itu diketahui terjadi pada Sabtu (5/9) lalu.