Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD Golkar Kabupaten Bandung membantah pasangan Nia Kurnia dan Usman Sayogi diantar oleh dua orang aparatur sipil negara (ASN) saat cek kesehatan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Nia dan Usman ialah pasangan yang diusung Golkar maju di Pilkada Bandung 2020.
"Nggak mungkin. Nggak mungkin ada ASN yang berani. Mungkin ketemu di sana. Mengobrol, ketemu di tempat pemeriksaan kesehatan. Bersalaman mungkin dengan sesama ASN. Ibu kenal mungkin. Mungkin saja pas ada di situ, mungkin jadi ramai," ujar Ketua Bapilu DPD Golkar Kabupaten Bandung Dagus saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (8/9/2020).
Dagus mengatakan setiap urusan yang berhubungan dengan Nia-Usman diserahkan kepada pihak partai. Partainya, menurut Dagus, telah menunjuk sejumlah perwakilan partai yang mendampingi pasangan tersebut yakni liaison officer (LO).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
LO tersebut memiliki kewajiban untuk mengurus setiap persyaratan dari Nia-Usman. Bahkan, katanya, saat mendaftar ke KPU yang dapat masuk hanya LO dan sejumlah ketua partai.
"Kalau dari partai yang jelas itu LO. LO yang bertanggung jawab bukan siapa-siapa. Yang mengantar sampai ngurus SKCK semua LO. Bahkan kemarin daftar saya saja nggak bisa masuk hanya LO sama ketua partai kan," tutur Dagus.
Tonton video 'Pemenang Pilkada 2020 Terancam Ditunda Pelantikannya, Jika...':
Pihaknya akan menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan Bawaslu Kabupaten Bandung. "Iya kami menunggu. Tapi dari kami itu nggak mungkin. Tim pemenangan mengatakan itu nggak mungkin ada ASN, karena kita nggak berani. Bahkan bisa saja bukan dibawa sama ibu, itu hanya bertemu. Spontanitasnya begitu kan bisa saja terjadi," ujar Dagus.
Sekadar diketahui, Bawaslu Kabupaten Bandung menyebut ada dua ASN diduga ikut mengantar pasangan Nia Kurnia dan Usman Sayogi cek kesehatan ke RSHS Bandung. Bawaslu menilai perbuatan tersebut telah melanggar netralitas ASN.
"Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan itu adalah pegawai Setda Pemkab Bandung yang mengantarkan pasangan Nia- Usman. Ada dua (ASN)," ujar Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antarlembaga Bawaslu Kabupaten Bandung Hedi Ardia.