6 bulan sudah pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Dari kasus pertama yang diumumkan Presiden Jokowi pada 2 Maret 2020 lalu, kini hampir di seluruh daerah ditemukan kasus orang terkonfirmasi positif Corona.
Di Kuningan sendiri, berdasarkan data dari situs resmi covid19.kuningankab.go.id, kasus pertama muncul pada tanggal 26 Maret 2020. Saat itu seorang warga Kuningan yang berada di Jakarta meninggal dunia karena positif korona.
Sejak saat itu kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kuningan terus meningkat. Bahkan sampai dengan hari ini Jumat (4/9/2020) total kasus sudah mencapai 133 orang yang positif terpapar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara Crisis Center Covid-19 Kabupaten Kuningan Agus Mauludin mengatakan semakin meningkatnya kasus positif di Jabodetabek, banyak warga Kuningan yang kembali dari daerah tersebut.
"Ketika kasus di Jabodetabek semakin tinggi warga kuningan banyak yang kembali dan mulai muncul kasus-kasus bawaan. Dalam satu malam jumlah warga yang datang pernah mencapai 20 ribu orang. Itu terjadi pada awal-awal bulan ramadhan," kata Agus kepada detikcom.
Kedatangan warga Kuningan dari luar daerah menurut Agus terus meningkat. Puncaknya saat menjelang hari raya idul fitri yang totalnya mencapai lebih dari 80 ribu orang.
Meski telah membuat check point di 20 titik untuk menghalau pendatang dari luar daerah, namun Agus mengaku pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena yang datang merupakan warga dengan KTP Kuningan.
"Pemudik mencapai 80 ribu saat menjelang lebaran. Saat ini diperkirakan sudah lebih dari 100 ribu orang yang kembali. Kita mau gak mau harus menerima karena itu warga kita," lanjutnya
Selain membuat check point, Crisis Center Covid-19 Kabupaten Kuningan juga memberlakukan beberapa ketentuan seperti pembatasan jam aktivitas hingga penutupan tempat-tempat umum.
Langkah itu sempat membuat Kabupaten Kuningan mengalami 0 kasus positif selama empat hari. Namun kasus-kasus baru kembali muncul setelah swab massal gencar dilakukan di 32 kecamatan.
"Tapi saat swab massal di seluruh kecamatan, muncul 9 kasus baru dimana mayoritas yang terpapar ialah aparat desa. Setelah itu swab semakin digencarkan dan terus bermunculan kasus lainnya," ucapnya.
Tenaga kesehatan (nakes) juga turut andil dalam meningkatnya jumlah kasus positif di Kabupaten Kuningan. Di RSUD 45 Kuningan misalnya, dalam empat kali swab massal yang dilakukan ada 54 orang yang positif terpapar.
"Saat mulai landai tiba-tiba muncul 19 nakes RSUD 45 Kuningan yang positif. Kemudian hasil swab kedua muncul lagi 4 orang, swab ketiga ada 19 orang dan swab keempat 12 orang," ungkap Agus.
Agus juga mengatakan sejak awal masa pandemi hingga hari ini, Crisis Center Covid-19 Kabupaten Kuningan telah membagikan lebih dari 4,5 juta masker kepada masyarakat. Jumlah itu 4 kali lebih banyak dari jumlah penduduk yang hanya 1,1 juta jiwa.
"Kita ingin menyadarkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker. Karena ini satu-satunya cara praktis untuk mencegah penyebaran virus," pungkas Agus.
(mud/mud)