Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berikan dukungannya kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung Yena Iskandar Masoem-Atep Rizal di Pilbup Bandung. Dukungan tersebut datang dari kejenuhan masyarakat atas rezim yang sudah cukup lama memimpin.
Dari sebuah foto yang beredar terlihat Sekjen DPP PSI Raja Juli Antoni memberikan sebuah SK Rekomendasi kepada Yena Masoem pada Senin (31/8/2020). Hal tersebut dibenarkan oleh Ketua DPW PSI Jawa Barat Furqan Amini M. Chan.
Furqan mengatakan keputusan PSI memberikan dukungan berasal dari aspirasi kader di Kabupaten Bandung. PSI menilai, pasangan Yena dan Atep dianggap dapat membawa angin perubahan di Kabupaten Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu kader memiliki pertimbangan tersendiri dalam menetapkan pilihan. Yang pertama adalah angin perubahan yang akan diberikan di kabupaten Bandung. Kenapa? karena banyak kader menangkap di masyarakat, bahwa masyarakat jenuh dengan tatanan politik yang sudah didominasi oleh salah satu parpol di Kabupaten Bandung," ujar Furqan saat dihubungi detikcom, Rabu (2/9/2020).
Syukurnya, dukungan yang berasal dari kader di daerah disambut baik oleh pimpinan di DPP PSI. Furqan mengatakan, PSI ingin membangun partisipasi politik dari bawah dalam perhelatan lima tahunan ini.
"Kalau di PSI pada prinsipnya ingin membangun partisipasi di dalam demokrasi. Partisipasi bukan sekedar praktik elitisme tapi praktek politik melibatkan partisipasi (kader)," katanya.
"Alhamdulilah DPP merestui dukungan kita kepada ibu Yena dan Atep. Karena ini aspirasi dari kader di Kabupaten Bandung yang tahu kebutuhan dari masyarakat. Dengan begitu, DPP dengan sangat antusias menyambut baik aspirasi dari kader," ucap Furqan.
Furqan menyadari betul posisi PSI dalam Pilkada tahun ini. PSI tidak memiliki kursi di DPRD dan juga sebuah partai baru yang muncul di Kabupaten Bandung.
Tetapi, dirinya optimistis PSI akan memberi kontribusi kepada pasangan yang diusung oleh PDIP dan PAN akan. Pasalnya, Yena dan Atep bukan bagian dari rezim yang lama maupun dari pihak birokrasi.
"Ibu Yena hadir sebagai figur yang benar-benar fresh bukan birokrasi bukan bagian dari rezim lama dan datang sebagai figur baru, semangat baru sebagai ibu bagi masyarakat," katanya.
"Saya kira ini luar biasa seorang ibu yang tiba-tiba ingin mengabdikan dirinya kepada Kabupaten Bandung. Itu yang membuat kita cepat memberikan dukungan kepada ibu Yena," ujarnya.
(mso/mso)