Dinkes Ciamis turun tangan berkaitan kabar tiga anak keracunan diduga gegara mengonsumsi 'permen jari'. Nyawa salah satu anak itu tak tertolong saat menuju perjalanan ke rumah sakit.
Tiga bocah itu merupakan kakak-adik asal Desa Gunungsari, Ciamis, Jawa Barat. Menindaklanjuti informasi itu, Dinkes Ciamis bersama Loka POM Tasikmalaya langsung bergerak menelusuri serta mengambil sampel 'permen jari' untuk diteliti lebih lanjut.
Kasi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Ciamis Tita Supartini mengatakan pihaknya bersama Loka POM Tasikmalaya sudah mengonfirmasi kepada orang tua anak pada Selasa (1/9/2020). "Jadi hasil kita konfirmasi, orang tua sudah lupa karena kejadiannya lama. Anak-anak makan apa saja, minum apa saja, jajan apa dan dari mana jajannya. Harusnya data itu ada, tapi tidak bisa didapat dari orang tua," ujar Tita kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tita tidak bisa memastikan ketiga anak tersebut keracunan permen. Namun berdasarkan keterangan yang ada, anak-anak makam permen dalam jumlah banyak dan terus-terusan sejak Senin pekan lalu.
"Kami juga membawa enam sampel permen yang diduga itu. Jumlahnya sedikit, belum tau memenuhi kriteria untuk diperiksa atau tidak. Takutnya kurang, karena kan ada kriteria berat tertentu untuk pengujian sampel," tuturnya.
"Loka POM juga telah ke lokasi tempat pedagang untuk mengecek. Untuk hasil pemeriksaan sampel tidak bisa dipastikan kapan, mungkin memerlukan waktu cukup lama," kata dia menambahkan.
Untuk saat ini yang terpenting, kata Tita, pasien itu sembuh usai dirawat di RSUD Ciamis. Pihak Dinkes Ciamis saat ini tinggal menunggu hasil uji laboratorium untuk sampel 'permen jari'.
"Kita akan berupaya untuk mengantisipasi agar tidak terjadi ke anak lainnya dengan pemeriksaan sampel. Semoga secepatnya bisa diketahui hasilnya," ujar Tita.
(bbn/bbn)