Duet dengan PAN Usung Adjo-Iman, Gerindra Sukabumi Mengaku Lebih Luwes

Duet dengan PAN Usung Adjo-Iman, Gerindra Sukabumi Mengaku Lebih Luwes

Syahdan Alamsyah - detikNews
Senin, 31 Agu 2020 21:55 WIB
Ilustrasi Fokus Nasib Pilkada Langsung (Andhika Akbaransyah)
(Foto: Ilustrasi Fokus Nasib Pilkada Langsung (Andhika Akbaransyah)
Sukabumi -

Surat Rekomendasi Partai Gerindra untuk Pilbup Sukabumi hampir dipastikan berlabuh ke Paslon Adjo Sarjono dan Iman Adinugraha dari Partai Amanat Nasional (PAN).

Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara mengatakan untuk rekomendasi Adjo sudah clear dan diputuskan. Namun untuk koalisi masih menunggu rekomendasi. Kendati begitu Yudha mengatakan PAN paling intens berkomumikasi dengan partainya.

"Jadi hari ini ada pertemuan antar DPP PAN dengan DPP Gerindra nantinya akan mengeluarkan rekom pasangan calon bupati dan wakil bupati Pak Adjo Sarjono dan Calon dari PAN kalau saya dengar itu pak Iman Adinugraha. Tapi memang rekomnya belum saya terima katanya hari ini atau mungkin besok setelah didapatkan kita akan segera melakukan konsolidasi secara internal," kata Yudha saat dihubungi detikcom, Senin (31/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbeda dengan koalisi partai lain yang terbilang lebih gemuk, Yudha optomis karena menurutnya peranan partai sebagai penggerak akan lebih mudah mendongkrak posisi figur Adjo Sarjono yang saat ini menjabat sebagai Wabup Sukabumi.

Gerindra dengan PAN total 15 kursi DPRD dimiliki untuk mendorong Adjo - Iman. Sementara Marwan Hamami-Iyos Somantri dengan dukungan Golkar-Demokrat-PKS dan Nasdem 19 kursi dan Abu Bakar-Sirodjudin dengan dukungan PKB-PPP-PDI-P 16 kursi.

ADVERTISEMENT

"Hanya 15 kursi anggota DPRD tetapi posisi figur pun menjadi sebuah dasar, karena posisi pak Adjo ini hasil surveynya nomor dua setelah Marwan setelah petahana. Jadi saya melihat bahwa posisi figur dan posisi partai saya rasa bisa berkolaborasi untuk bagaimana kita mendongkrak suara daripada si calon ini dalam mengikuti kontestasi," ungkap Yudha.

"Saya rasa optimis sangat, dikarenakan memang Gerindra dengan PAN sering bersama dalam kontestasi salah satunya Pilgub lalu Sudrajat-Saikhu, PAN ada di sana. Pilpres pun di pasangan 02 Pak Prabowo dengan Sandiaga Uno kita sama-sama dengan PAN," sambung Yudha menambahkan.

Dengan berduet dengan PAN Yudha meyakinu situasi akan lebih cair, penggunaan strategipun dijelaskan Yudha akan hampir mirip dengan saat Pilpres dan Pilgub Jabar hanya akan ada beberapa modifikasi agar lebih cair dan mudah.

Kalau partainya kebanyakan, tapi chemistrynya tidak luwes saya rasa akan sulit juga kalau perahu besar tapi didalam perahunya tidak ada chemistry secara strategi saya rasa akan skit juga. Keluwesan ini, chemstry ini memudahkan kita mencapai kemenangan," pungkas Yudha.

DPC PKB Pilih No Coment

Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sukabumi Asep Supriatna memilih untuk tidak mengomentari keputusan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar yang resmi mengeluarkan surat rekomendasi Formulir B1 KWK.

Dalam rekomendasi itu, dukungan DPP PKB untuk Pilkada Kabupaten Sukabumi jatuh kepada pasangan Abubakar Sidik-Sirojudin. Sebelumnya Asep Supriatna optimis, dukungan kepada Adjo Sajono dalam perhelatan Pilbup Sukabumi.

"No Comment," singkat Asep menjawab pesan singkat berisi permintaan komentar yang dikirim detikcom.

Dalam wawancara dengan detikcom pada Jumat (28/8) lalu. Asep mengaku pihaknya akan kecewa ketika dukungan DPP PKB jatuh kepada selain Adjo Sarjono.

"Kalau misalkan DPP PKB pusat mengusung sesuai dengan koalisi yang PDI P, PPP ya enggak tahu, yang jelas hari ini saya sudah satu tahun sudah mensosialisasikan ke PAC, Ranting dan masyarakat. (Ketika SK berkata lain) itu reaksinya ya seperti itu, ini akan menunjukan inkonsistensi gerakan PKB dan itu akan menurunkan simpati masyarakat kepada PKB dan hari ini yang ingin saya klarifikasi itu tetap konsisten terhadap pak Adjo," jelasnya.

"Iya itu kita akan kecewa, PAC pun kecewa, DPC akan kecewa, fraksi fraksi yang sudah berbua tpun selama ini sudah mensosialisasikan pak Adjo pasti kecewa, saya melakukan ini untuk kebesaran PKB dan juga untuk konsistensi sebagai internal partai," tutur Asep menambahkan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads