.webp)
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman angkat bicara. Menurut Helmi, ada beberapa faktor yang menyebabkan angka pasien positif COVID-19 di Garut terus mengalami peningkatan.
"Pertama karena kita lakukan pemeriksaan, test (PCR dan Rapid) yang masif," ucap Helmi.
Helmi menyebut, dengan pemeriksaan COVID-19, baik PCR maupun Rapid test yang masif kepada sampel, menyebabkan pasien COVID-19 yang sebelumnya tak terlihat menjadi terdeteksi. Ada puluhan bahkan ratusan sampel yang diperiksa tim Gugus Tugas setiap harinya.
Selain karena hal tersebut, sambung Helmi, angka pasien Positif COVID-19 terus meningkat terjadi karena tracing dan tracking yang diperketat.
"Jadi sebanding. Kita kejar tracing, tracking, dan testing yang lebih banyak sehingga bisa ditemukan banyak," katanya.
Pasien positif COVID-19 di Kabupaten Garut sendiri saat ini mencapai 85 orang. Berdasarkan data yang dihimpun, 8 pasien tersebut terdiri dari 3 pasien meninggal, 12 pasien diisolasi, serta 70 pasien yang sembuh.
Berikut merupakan sebaran rinci pasien positif COVID-19 yang terkonfirmasi Pemda Garut:
- Kecamatan Bl. Limbangan: 1 kasus
- Kecamatan Cibiuk: 1 kasus
- Kecamatan Kadungora: 4 kasus
- Kecamatan Leuwigoong: 4 kasus
- Kecamatan Leles: 1 kasus
- Kecamatan Tarogong Kaler: 6 Kasus
- Kecamatan Samarang: 1 kasus
- Kecamatan Tarogong Kidul: 16 kasus
- Kecamatan Sukaresmi: 1 kasus
- Kecamatan Talegong: 1 kasus
- Kecamatan Cisurupan: 5 kasus
- Kecamatan Bungbulang: 1 kasus
- Kecamatan Selaawi: 10 kasus
- Kecamatan Kersamanah: 2 kasus
- Kecamatan Cibatu: 2 kasus
- Kecamatan Sukawening: 2 kasus
- Kecamatan Banyuresmi: 2 kasus
- Kecamatan Pangatikan: 2 kasus
- Kecamatan Wanaraja: 1 kasus
- Kecamatan Karangpawitan: 7 kasus
- Kecamatan Garut Kota: 3 kasus
- Kecamatan Bayongbong: 6 kasus
- Kecamatan Cilawu: 3 kasus
- Kecamatan Cigedug: 2 kasus
- Kecamatan Cikajang: 1 kasus
(mud/mud)
