Masa pandemi covid-19 membuat ketersediaan stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kuningan sangat minim jumlahnya.
Kepala Unit Donor Darah PMI Kabupaten Kuningan Dedy Kurnia mengatakan ketersediaan stok darah hingga Senin (31/8/2020) pagi jumlah labu di PMI Kuningan tersisa 126 labu.
"Hingga akhir Agustus ini sisanya hanya 126 labu saja. Itu terdiri dari golongan darah A 37 labu, B 47 labu, AB 7 labu dan O 35 labu," kata dr Dedy kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketersediaan stok darah saat ini kata Dedy jauh dari jumlah ideal. Seharusnya stok darah dalam satu bulan adalah 1.500 labu. "Stok idealnya 1.500 labu karena tiap bulan kebutuhannya mencapai 1.400an labu," lanjutnya.
Sedangkan untuk jumlah pendonor sendiri saat ini dalam sehari rata-rata mencapai 30 sampai 40 pendonor dari mobil unit lapangan dan 15 sampai 20 pendonor yang datang langsung ke kantor PMI Kabupaten Kuningan.
Ia menjelaskan salah satu penyebab kurangnya ketersediaan stok darah ialah karena tidak adanya kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Biasanya stok darah didapat dari kegiatan donor di sekolah-sekolah.
Dedy juga menjelaskan di masa pandemi ini tidak ada syarat khusus bagi masyarakat yang ingin mendonorkan darahnya.
"Syaratnya harus sehat saja nanti akan diperiksa kesehatannya. Kalau virus korona ini tidak masuk ke darah, jadi aman," ucapnya.
Untuk menambah stok darah, PMI Kuningan juga gencar mengadakan kegiatan donor di desa-desa seperti yang akan dilakukan pada 7 September nanti di mana kegiatan donor darah dilakukan di 8 desa di Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan.
(mud/mud)