.webp)
Pemkot dan Pemkab Bogor dipasok satu unit Polymerase Chain Reaction (PCR) portabel atau alat swab dari Pemprov Jabar. Adanya alat tes virus Corona atau COVID-19 ini, hasil swab seseorang dapat terdeteksi dalam waktu satu jam.
"Betul, kita dapat bantuan PCR portabel satu unit dari Pemprov Jabar. Nilainya hampir Rp 1 M," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Senin (31/8/2020).
"Kapasitas 36 sampel setiap hari dan satu jam hasilnya keluar," ucap Dedie menambahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, alat PCR ini akan dioperasionalkan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Dinas Kesehatan Kota Bogor setelah mendapat sertifikasi Bio Safety Cabinet Level 2 dan ijin dari Kementerian Kesehatan RI. "Sertifikasi itu dilakukan oleh lembaga yang kredibel untuk mengatur apa dan bagaimana alat, tempat diatur dan resiko ditekan semaksimal mungkin," tutur Dedie.
Hingga saat ini, menurut Dedie, Pemkot Bogor sudah melakukan uji swab kepada 10.350 sampel spesimen dari total tes Corona sebanyak 11 ribu kali. "Target ini maksudnya untuk memetakan potensi kasus dan sebaran. Saat ini dari 11.000 sudah dilakukan 10.350 sampel spesimen dari swab test. Setelah tercapai, tentu pemetaan kasus yang terkonfirmasi positif COVID-19 akan terus dilakukan selama pandemi masih terjadi," ujar Dedie.
Selain itu, Pemkab Bogor juga menerima bantuan alat serupa dari Pemprov jabar. Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan PCR portabel sangat membantu untuk mewujudkan target uji swab terhadap satu persen dari jumlah total penduduk di Kabupaten Bogor.
Jika targetnya adalah satu persen dari jumlah penduduk, sambung dia, Pemkab Bogor harus melakukan 60 ribu tes swab. "Alhamdulillah ini bisa meringankan upaya pencapaian target swab test, yaitu kalau 1 persen dari jumlah penduduk. Kita berarti harusnya 60 ribu tes", kata Iwan berdasarkan rilis Pemkab Bogor yang diterima detikcom.
Tonton video 'Kota Bogor Zona Merah Corona, Bima Arya Terapkan PSBB Skala Mikro':
