Bandung -
Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Jawa Barat terus bertambah setelah menembus angka 10.000 kasus pada Jumat (28/8). Kasus positif COVID-19 pada Sabtu (29/8) pun bertambah signifikan, yakni 526 kasus.
Penambahan ini merupakan terbanyak kedua yang dicatat laman Pikobar setelah ditemukannya klaster Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) yang menyentuh sekitar 957-an kasus.
Dengan ini total angka terkonfirmasi COVID-19 di Jawa Barat menyentuh angka 10.528 kasus. Laju penambahan kasus ini terus terjadi sejak 5 Agustus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimulai dengan bertambahnya 125 kasus (5/8), 152 kasus (7/8), 240 kasus (8/8), 361 kasus (14/8), 237 kasus (15/8), sempat melandai di 17 dan 18 Agustus, namun kembali melonjak hingga 27 Agustus 2020.
Dari laman Pikobar, rasio kasus positif ini mayoritas masih berasal dari Kabupaten/Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten/Kota Bekasi (Bodebek) dan lainnya dari kasus yang belum teridentifikasi.
Secara rinci dari aglomerasi wilayah tersebut kasus terkonfirmasi positif paling banyak disumbang oleh Kota Depok (1.721 kasus, Kota Bekasi (1.567 kasus), Kabupaten Bekasi (995 kasus), Kota Bandung (897 kasus), Kabupaten Bogor (708 kasus) dan 1.786 kasus lainnya yang masih belum teridentifikasi asalnya.
Tonton juga 'Kota Bogor Zona Merah Corona, Bima Arya Terapkan PSBB Skala Mikro':
[Gambas:Video 20detik]
Bogor Kembali Zona Merah
Wilayah Kota Bogor ditetapkan menjadi wilayah yang berubah status menjadi zona resiko tinggi penularan atau zona merah COVID-19. Berdasarkan catatan Gugus Tugas Nasional, Kota Bogor menjadi satu-satunya wilayah di Jawa Barat yang berubah status menjadi zona merah Covid-19.
"Kami juga baru lihat di situs resmi GTN (zona merah), dari Provinsi (Jawa Barat) belum ada perubahan. Masih orange," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Kamis (27/8).
Meski demikian, Bima mengakui bahwa tren kasus positif COVID-19 naik tajam sejak sepekan terakhir. Ia juga kerap mengingatkan warga karena wilayah Kota Bogor bisa saja berubah menjadi zona merah COVID-19 jika warga tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Tapi memang seperti yang selalu saya sampaikan seminggu ini. Tren naik tajam dan bisa saja masuk zona merah. Klaster utama adalah keluarga. Transmisi lokal sudah terjadi," kata Bima.
Ibu dan Anak Positif COVID-19
Kepala Dinas Komunikasi Informasi Arsip dan Perpustakaan (Diskominfoarpus) Kota Cimahi Harjono mengatakan terdapat penambahan lima kasus baru di Kota Cimahi. Kasus tersebut merupakan kasus impor.
"Betul ada lagi penambahan lima kasus. Dua kasus itu berasal dari luar daerah, setelah warga Cimahi pergi ke luar daerah," ungkap Harjono saat dihubungi, Kamis (27/8).
Dua orang yang merupakan ibu dan anak warga Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara itu baru pulang menjenguk saudaranya di Bekasi.
"Ibunya positif COVID-19 tanggal 21 Agustus kemarin, lalu disusul anaknya. Saat ini Dinkes sudah melakukan tracing, tapi jumlah kontak eratnya belum bisa dipastikan berapa orang," tutur Harjono.
Kontak erat dari dua warga tersebut saat ini sudah menjalani swab test. Namun hasilnya belum keluar. Sementara dua orang positif tersebut sedang menjalani swab test.
"Jumlahnya bisa bertambah dari yang hari ini didata. Mereka sudah swab test hari ini juga, tapi hasilnya belum diketahui. Mudah-mudahan segera keluar hasilnya," kata Harjono.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini