Rama Ramdhani (14), terlihat antusias mengikuti kegiatan belajar di area Alun-alun Kota Cimahi yang diselenggarakan oleh sejumlah warga yang peduli pada pendidikan.
Rama sendiri merupakan seorang anak jalanan (anjal) yang putus sekolah. Ia bersama belasan teman-temannya sesama anjal dirangkul untuk menerima pendidikan melalui pola belajar non formal.
Beralaskan tikar anak-anak tak berseragam itu duduk berdampingan. Mereka menghadap ke sebuah whiteboard yang bertuliskan angka-angka. Kali ini, mereka akan belajar perkalian dipimpin seorang wanita yang bertindak layaknya guru di sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari ceritanya, Rama mengaku hanya mengenyam sekolah hingga kelas 5 SD. Setelahnya, ia mulai terjun ke dunia jalanan untuk mengamen demi mencari penghasilan tambahan supaya bisa hidup keesokan harinya.
Alasannya putus sekolah pun klasik, yakni tidak punya biaya. Ditambah kondisi kehidupan keluarganya pun tak seharmonis anak dari keluarga lain yang ayah dan ibunya masih lengkap.
"Saya cuma sekolah sampai kelas 5 SD saja. Enggak sekolah lagi ya karena memang masalah biaya. Soalnya ayah saya sudah nikah lagi, ibu saya juga cuma pemulung," ungkap Rama kepada detikcom, Jumat (28/8/2020).
Meskipun terlantar di jalanan, namun ia mengaku nyaman karena banyak teman sebaya yang juga lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain ketimbang belajar.
"Lebih nyaman seperti ini, banyak teman terus bebas main juga. Kalau sekolah bosan, banyak PR. Jadi cukup sekolah di sini aja," katanya.
Rama sendiri bercita-cita menjadi seorang pemain sepakbola. Namun dengan kondisinya saat ini, dirinya mengaku lebih ingin membantu kehidupan keluarganya.
"Cita-citanya jadi pemain bola, tapi sekarang inginnya membantu ibu aja dan main sama teman-teman," ceritanya.