Jalan desa di Sumur Bandung, Desa Karangkamulyan, Cijeungjing, Kabupaten Ciamis akhirnya kembali dibuka. Jalan tersebut sempat ditutup gegara persoalan internal warga.
Jalan itu cukup vital bagi warga, karena sebagai alternatif menuju jalan Lingkar Selatan dari Jalan Nasional Ciamis. Dengan ditutupnya jalan tersebut aktivitas warga menjadi terhambat. Selain itu, jalan itu juga biasa digunakan akses kendaraan berat proyek jalan kereta api.
Menurut informasi di lapangan, persoalan ini diduga diawali adanya oknum yang mengajukan kompensasi kepada proyek tersebut. Namun oknum itu mengatasnamakan warga. Padahal warga tidak merasa meminta kompensasi lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Desa langsung melakukan musyawarah dengan warga, juga melibatkan aparat kepolisian dan TNI. Setelah musyawarah blokir jalan dibuka bersama-sama.
"Alhamdulillah setelah melakukan musyawarah yang cukup panjang dan alot, sampai berjam-jam. Sesuai kesepakatan dan kerelaan warga akhirnya jalan kembali dibuka," ucap Kepala Desa Karangkamulyan M Abdul Haris kepada detikcom, Jumat (28/8/2020).
Dalam musyawarah itu telah disepakati melalui surat perjanjian dan bertanggungjawab menjaga kondusifitas wilayah. Sedangkan untuk persoalan pajak tanah yang digunakan jalan, Pemerintah Desa Karangkamulyan siap memfasilitasi warga untuk mengurusnya.
"Kami berharap tidak terjadi lagi penutupan jalan atau apapun gejolak yang mengganggu fasilitas umum. Karena jalan itu akses warga," ucapnya.
Sebelumnya, jalan desa di Dusun Sumur Bandung, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis jadi perbincangan. Jalan tersebut tiba-tiba ditutup warga diduga gegara konflik internal.
Jalan tersebut mulai ditutup pada Kamis (27/8/2020) dini hari. Pantauan detikcom di lokasi, sampai siang jalan masih ditutup. Portal penutup jalan terbuat dari bambu dan kayu yang dipaku.
Di depannya terdapat tulisan Jalan di Tutup di atas papan triplek. Jalan ini merupakan alternatif menuju Lingkar Selatan Ciamis dari Jalan Nasional.
(mso/mso)