Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka sudah mulai berjalan di SMAN 1 Garawangi di Desa Kramatwangi, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan. Pelaksanaan KBM tatap muka tersebut dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Pantauan detikcom Selasa (11/8/2020) pagi, satu persatu siswa yang datang terlebih dahulu dites suhu tubuhnya menggunakan thermo gun oleh petugas sekolah. Setelah itu, siswa wajib mencuci tangan di sebelum masuk ke dalam ruang kelas.
SMAN 1 Garawangi juga menyediakan masker dan face shield yang dibagikan untuk seluruh siswa. Jadi selama di sekolah siswa wajib menggunakan masker dan face shield.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uci Wikara selaku Wakasek Kesiswaan SMAN 1 Garawangi mengatakan jika Kecamatan Garawangi salah satu kecamatan zona hijau yang diperbolehkan melakukan KBM tatap muka.
"Satu minggu sebelumnya sudah melakukan persiapan, simulasi dan sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk mendapat izin melakukan KBM tatap muka dan sudah dimulai sejak Senin kemarin," kata Uci saat diwawancarai.
Dalam pelaksanaan KBM tatap muka, pihak sekolah membagi jadwal pembelajaran satu minggu pertama untuk siswa-siswi kelas 10. Kemudian minggu kedua untuk kelas 11 dan minggu ketiga untuk kelas 12.
"Untuk kelas 11 dan 12 diberikan pembelajaran jarak jauh. Jadi mereka tetap dapat materi dari guru sesuai dengan jadwal tiap hari dari jam 7.30 sampai 11.45," lanjut Uci.
Tidak hanya itu, jam pelajaran serta jumlah siswa di tiap kelas juga dibatasi. Menurut Uci tiap hari siswa hanya belajar selama 4 jam mulai pukul 07.30 WIB sampai 11.45 WIB.
"Jadwal pembelajaran juga disesuaikan sesuai petunjuk paling lama 4 jam pelajaran. Kemudian tiap kelas hanya diisi 18 siswa saja dengan jarak antar meja yang sudah diatur," ungkapnya.
Para siswa juga diminta untuk membawa bekal makanan dari rumah karena kantin sekolah masih belum diizinkan buka serta meniadakan kegiatan ekstrakurikuler dan mata pelajaran olahraga.
Uci juga memastikan seluruh orang tua siswa telah membuat surat pernyataan dan mengizinkan anak-anaknya mengikuti KBM tatap muka. "Dari data terakhir tidak ada orang tua yang tidak mengizinkan, semuanya mengizinkan anaknya ikut KBM tatap muka," ujar Uci.
(mso/mso)