Beruntung tidak korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai Rp 20 juta. Karena hampir seluruh bagian rumah berukuran 6x10 meter ini dilalap api.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Ciamis Ade Waluya membenarkan kejadian tersebut. Menurut laporan dari pemilik rumah, sebelum kejadian penghuni sedang berada di tengah rumah. Namun terdengar suara letupan (suara benda terbakar) berasal dari dapur.
Saat itu penghuni rumah belum sadar, namun suara benda terbakar itu semakin sering terdengar. Saat di cek ke belakang rumah, pemilik rumah kaget karena api sudah membesar sampai atas plafon ruang dapur.
"Pemilik rumah sempat berusaha memadamkan api dengan air seadanya. Tapi api malah semakin membesar, kemudian meminta bantuan warga sampai diumumkan melalui speaker masjid," ujar Ade Waluya, Kamis (6/8/2020) siang.
Ade mengatakan api diduga berasal dari tungku di dapur yang masih menyala. Sebelumnya tungku itu digunakan pemilik rumah untuk memasak air pada malam hari.
"Kerugian ditaksir sekitar Rp 20 juta, tidak ada korban jiwa. Dinas Sosial Ciamis telah memberikan bantuan berupa sembako," katanya.
Ade mengimbau kepada masyarakat untuk memastikan api di tungku atau kompor dimatikan ketika sudah tidak dipakai. Menjelang memasuki musim kemarau ini Tagana meminta masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarangan karena dapat berpotensi menyebabkan kebakaran lahan.
(mso/mso)