Musim Kemarau, Warga Cimahi-Bandung Barat Waspada Kekeringan

Musim Kemarau, Warga Cimahi-Bandung Barat Waspada Kekeringan

Whisnu Pradana - detikNews
Kamis, 06 Agu 2020 14:22 WIB
Ilustrasi Kekeringan
Ilustrasi (Foto: Getty Images)
Cimahi -

Kapasitas air baku dari Sungai Cisangkuy mulai mengalami penurunan. Hal tersebut bakal berdampak pada terganggunya suplai air ke masyarakat di sejumlah wilayah Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung.

Memasuki awal musim kemarau, warga di wilayah Cimahi Selatan mulai mengalami gangguan suplai air baku. Warga juga mulai menyiapkan langkah untuk mengantisipasi ancaman kekeringan saat musim kemarau.

"Sudah mulai mengecil air yang mengalirnya. Biasanya tanda-tanda sebentar lagi pasokan air dari PDAM akan mati, jadi kita mulai nampung dari sekarang," ungkap Euis Rukmini, warga Leuwigajah, Kamis (6/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkaca dari tahun lalu, warga di wilayahnya mengalami kekeringan hingga lima bulan lamanya. Selama itu pula, warga mengandalkan bantuan air dari Perumda Tirta Raharja ataupun pihak lainnya.

"Tahun kemarin paling lama, lebih dari lima bulan. Ya agak kewalahan juga, karena tiap hari harus antre air. Sampai sekarang belum ada solusi nyata juga mengatasi kekeringan ini," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Perumda Air Minum Tirta Raharja Kabupaten Bandung mengimbau kepada pelanggan agar lebih bijak dalam menggunakan air di saat musim kemarau yang dimulai pada bulan Agustus ini.

"Pelanggan di wilayah Cimahi, KBB, dan Kabupaten Bandung diminta bersiap mengantisipasi jika aliran perpipaan terhenti dengan menyiapkan penampung air di rumahnya masing-masing," kata Manager Humas dan Kesekretariatan Perumda Air Minum Tirta Raharja, Sri Hartati.

Meskipun saat ini pendistribusian air di sebagian besar pelanggannya relatif masih aman. Namun pihaknya juga meminta pelanggan di wilayah utara untuk mulai melakukan antisipasi mengingat akan ada penurunan kapasitas sumber air lainnya hingga lebih dari 50 persen pada setiap musim kemarau.

"Saran kami kepada pelanggan agar menyediakan tempat penampungan air, menggunakan air dengan bijak. Kemudian lakukan penampungan bila air masih mengalir, serta menutup kran jika tidak digunakan," ujarnya.

Untuk mencegah terhambatnya pasokan air kepada masyarakat, pihaknya mengaku rutin lakukan pemeliharaan seluruh sistem produksi dan jaringan perpipaan secara periodik.

"Hal ini dilakukan, mengingat adanya Pandemi COVID-19 berdampak terhadap aktivitas operasional serta perlu dilakukan antisipasi terhadap risiko dan kondisi kesehatan petugas operasional kami dalam menangani persoalan di lapangan," bebernya.

Adapun langkah antisipasi bila kapasitas sumber air menurun pada musim kemarau adalah dengan melakukan rekayasa jaringan pipa distribusi, monitoring tekanan air untuk menjaga kontinuitas pengaliran, mobilisasi armada tangki secara gratis kepada masyarakat yang tidak mendapat pasokan air.

"Saat ini jumlah pelanggan Perumda Air Minum Tirta Raharja mencapai 103.539 sambungan rumah yang tersebar di wilayah Kabupaten Bandung, Bandung Barat serta Cimahi," ujarnya.

Tonton video 'BMKG: 64% Wilayah di Indonesia Memasuki Musim Kemarau':

[Gambas:Video 20detik]



(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads