.webp)
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Berat menyebutkan Kabupaten Cianjur masuk dalam daerah dengan kerawanan tinggi di Jawa Barat. Pencegahan dan pemberantasan narkoba pun dilakukan hingga ke tingkat desa.
Kepala BNNP Jabar Brigjen Pol Sufyan Syarif, mengatakan belakangan ini pihaknya banyak melakukan pengungkapan paket ganjar dalam jumlah besar di Cianjur, Bogor, dan Sukabumi.
Selain itu, tingkat penyalahgunaan Cianjur masuk dalam tiga daerah paling banyak setelah Bandung dan Depok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cianjur masuk daerah rawan, dari pengungkapan di Jabar yang paling banyak Cianjur masuk. Untuk penyalahgunaan juga Bandung, Depok, dan Cianjur. Ketika banyak pengguna berarti banyak peredaran dan pengedar," ujar dia usai Launching Desa Bersih Narkoba di Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur, Rabu (5/8/2020).
Oleh karena itu, ia menilai perlu ada gerakan masif dalam pemberantasan dan pencegahan narkoba.
Salah satunya melalui pembentukan gugus tugas khusus di tingkat desa. Seperti halnya yang mulai dijalankan di Kabupaten Cianjur, tepatnya di Desa Cipendawa Kecamatan Pacet.
"Ketika desa juga sudah bergerak tentu jadi gerakan masif. Sebab nantinya bisa menjadi budaya lokal yang membuat ketahanan masyarakat tinggi terhadap narkoba. Siapa yang mau melawan ketika sudah membudaya pencegahan narkoba ini," kata dia.
Rencananya pembentukan desa bersih narkoba juga dilakukan di seluruh daerah di Jawa Barat. "Cianjur sudah mulai, kami akan upayakan di kabupaten/kota lain di Jawa Barat juga melakukan hal serupa," tuturnya.
Asda I Setda Kabupaten Cianjur Asep Suparman, mengatakan setelah Desa Cipendawa, 359 desa dan kelurahan lainnya di Cianjur juga bakal menjadi desa bebas narkoba.
"Timnya sudah disiapkan, mekanismenya juga sudah. Targetnya Cianjur ini bisa bebas dari narkoba dengan masifnya pencegahan dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa," pungkasnya.
(mud/mud)
