Kota Bandung sudah memasuki musim kemarau yang diprediksi BMKG hingga awal September 2020. Untuk itu, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung mengimbau masyarakat untuk mewaspadai terjadinya kebakaran di rumah pemukiman dan tempat lainnya.
"Potensi kebakaran di musim kemarau ini lebih besar dari biasanya. Di Kota Bandung lebih ke pemukiman daripada karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan)," kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan Operasi Pemadaman dan Penyelamat Diskar PB Kota Bandung Yusuf Hidayat saat dihubungi detikcom, Senin (3/8/2020).
Lebih lanjut, kata dia, kebakaran berpotensi terjadi di kawasan pasar, pertokoan dan pabrik. Menurutnya, dengan tingkat pemukiman yang tinggi maka kesiagaan kebakaran di Kota Bandung juga semakin tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, proses kebakaran bisa terjadi akibat adanya dorongan dari hembusan angin, benda, dan cuaca. Untuk itu, pihaknya menekankan pada masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan yang memancing kebakaran di lahan kering.
"Kebakaran ini kan tidak mengenal waktu, tempat, dan cuaca. Makanya kita harus siap siaga. Penyebab kebakaran seperti listrik, tapi rata-rata dari perilaku manusia (kelalaian). Misalnya alang-alang musim kemarau, minimal dari perilaku manusia yg buang puntung sembarangan ke rumput kering, lama-lama kan bisa terbakar," jelasnya.
Pihaknya mengimbau warga yang akan akan berpergian agar memastikan rumah dalam keadaan aman. Kemudian, dia mengatakan, periksa kompor gas tidak menyala dan jangan meninggalkan listrik rumah aktif.
"Jangan membakar sampah sembarangan, jangan membuang puntung rokok di lahan kering. Dan apabila terjadi kebakaran hubungi (022) 7207113," ujarnya
Dia pastikan, pelayanan kebakaran yang dilakukan oleh Diskar PB tidak dipungut biaya apapun. "Dikhawatirkan ada oknum damkar ini yang menarik biaya untuk panggilan layanan kebakaran," tambahnya.
Pengetahuan masyarakat soal penanganan dini terhadap kebakaran juga dinilai penting untuk diketahui. Yusuf mengatakan, hal tersebut akan berpengaruh pada merambat tidaknya kebakaran terhadap area lain.
"Makanya diberikan keterampilan menangani kompor menggunakan karung dan kain basah. Itu kebakaran kecil, walaupun kecil harus lapor ke diskar supaya tidak terjadi kebakaran yang luas," ujarnya.
(mso/mso)