Beragam cerita terjadi saat perayaan hari raya Idul Adha, Jumat (31/7/2020) lalu. Mulai dari cerita unik, lucu hingga sedih saat hari bahagia tersebut.
Misalnya cerita hewan kurban yang nyemplung ke dalam parit sedalam 2,5 meter di Kota Bandung. Namun ada juga cerita sedih pada hari raya Idul Adha yakni meninggalnya para penyembelih hewan kurban.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Tasik. Detik-detik meninggalnya seorang panitia kurban saat hendak menyembelih kambing di moment Idul Adha terekam video dan viral di media sosial. Video berdurasi 35 detik itu memperlihatkan seorang seorang pria tersungkur di atas kambing yang akan disembelinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa ini berlangsung di Kelurahan Setiaratu, Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (31/7). Tubuh pria bernama Epi Supriatna (40) itu tiba-tiba lemas saat hendak sembelih kambing bersama panitia kurban lainnya. Meski sempat dibawa ke rumah sakit, nyawa Epi tidak tertolong.
"Itu tetangga saya pak, benar dia meninggal saat hendak sembelih domba," ucap Aji Bagus, tetangga Epi, saat dihubungi, Sabtu (1/8/2020).
Epi sempat ikut membantu proses penyembelihan dua ekor kambing kurban. Ia diketahui memiliki riwayat sakit darah tinggi dan lambung.
"Setahu saya dia sakit darah tinggi sama ada lambung. Kita berduka saat momen bahagia Idul Adha ini," ujar Aji.
Tonton video 'Innalillahi... Guru Ngaji di Serang Meninggal Saat Sembelih Kurban':
Epi meninggalkan dua anak, Salma (16) dan Mulki (7), yang kini jadi yatim piatu. Beberapa tahun lalu, istri Epi meninggal.
"Kasihan pak, dua anaknya jadi yatim piatu. Kan istrinya meninggal duluan," ucap Aji.
Bukan hanya di Tasikmalaya, kejadian seorang pria meninggal saat hendak sembelih hewan kurban juaga terjadi di Serang. Seorang guru ngaji asal Pontang Serang, Asmala (58) meninggal saat menyembelih hewan kurban di majelis taklim Daar Assabil. Nyawanya tak tertolong diduga akibat serangan jantung.
Video meninggalnya guru ngaji meninggal saat sembelih seekor sapi kurban ini jadi viral di media sosial. Kapolsek Pontang Iptu Sudibyo Wardoyo saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa guru tersebut memiliki riwayat jantung.
Jadi, sesaat setelah Idul Adha, ia ditugaskan untuk menyembelih hewan kurban. Namun, saat menyembelih diiringi takbir dan dibantu oleh warga, ia tiba-tiba berhenti dan jatuh ke bagian belakang.
"Saat menyembelih hewan, fisik kurang fit begitu nyembelih selesai langsung jatuh," kata Sudibyo saat dikonfirmasi, Sabtu (1/8/2020).
Warga sembat membawa guru ngaji tersebut ke Puskesmas. Anaknya juga menurutnya kebetulan berada di lokasi dan sempat memberi pertolongan nafas buatan.
"Warga langsung menolong beliau dan yang membuat nafas buatan anaknya," ucapnya.
Saat di perjalanan ke Puskesmas Pontang, nyawa yang bersangkutan sudah tidak terolong. Keluarga langsung memakamkan jenazah guru ngaji tersebut menjelang sore.
"Sudah dimakamkan sore kemarin," ujar Sudibyo.