Teror Tiga Bom Molotov ke Rumah Pengurus PDIP Bogor

Round-Up

Teror Tiga Bom Molotov ke Rumah Pengurus PDIP Bogor

M Solihin - detikNews
Rabu, 29 Jul 2020 10:07 WIB
Rumah pengurus DPC PDIP Kabupaten Bogor dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal. Garis polisi pun dipasang di area rumah tersebut.
Rumah pengurus PDIP Bogor dilempari bom molotov (Foto: M Solihin)
Bogor -

Rumah Pengurus PDIP Kabupaten Bogor, Rosenfield Pandjaitan di Desa Gadog, Kecamatan Megamendung, Bogor, dilempar bom molotov oleh orang tidak dikenal. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun bom molotov sempat membakar karpet depan pintu, sandal dan bagian belakang mobil.

Pelemparan bom molotov ke rumah yang dijadikan kantor Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kecamatan Megamendung itu baru diketahui pemilik rumah sekitar pukul 05:00 wib, atau tak lama setelah Rosenfield bangun dari tidur.

"Yang jelas saya tidur, bangun jam 5. Setengah enam adik saya matikan lampu, jam 6 saya lihat pintu kaca saya hitam gitu. Saya buka pintu, saya lihat tembok gosong, ada pecahan botol, karpet terbakar, sendal terbakar," kata Rosen ditemui di lokasi kejadian, Selasa (28/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rosenfield yang kemudian memeriksa, mendapati sisa bom molotov lainnya. Setidaknya, ada tiga bom yang dilempar pelaku ke rumah Wakil Ketua Bidang Polhukam DPC PDIP Kabupaten Bogor itu.

"Ada tiga titik ya. Pertama di depan pintu utama, di situ ada kaca retak. Titik kedua di pintu garasi, kemudian titik ketiga di mobil," kata pemilik rumah, Rosenfield Pandjaitan ditemui detikcom, Selasa (28/7/2020).

ADVERTISEMENT

Pantauan detikcom di lokasi, ada 3 titik bekas lemparan bom molotov di rumah milik Rosenfield ini. Titik pertama yakni persis di pintu utama rumah. Nampak jelaga bekas bom molotov yang membekas di lantai dan daun pintu, hingga ke langit-langit rumah. Kaca jendela disamping pintu itu juga nampak retak.

Titik kedua nampak di pintu garasi. Dinding dan rollingdor juga nampak menghitam bekas bakaran nom molotov. Titik ketiga nampak pada bagian belakang mobil tua yang terparkir di samping rumah dengan cat tembok berwarna merah bata itu.

"Rumah saya dilempar bom molotov, saya katakan itu bom molotov karena tadi ketemu botolnya ketemu sumbunya. Pas kejadian saya memang lagi tidur, ngga dengar apa-apa juga," sambungnya.

Tahu ada yang janggal, Rosen kemudian menghubungi adiknya yang tinggal bersebelahan dengan rumahnya.

"Adik saya hubungi polisi, saya laporkan kejadian ke rekan-rekan partai. Karena saya kan juga di struktural di DPC Kabupaten Bogor. Ngga lama polisi datang dan olah TKP," kata Rosen.

Polisi yang datang ke lokasi, langsung melakukan olah TKP dan memintai keterangan beberapa saksi. Pecahan botol sisa bom molotov yang ditemui di lokasi diamankan polisi dan dijadikan barang bukti. CCTV di sekitar rumah Rosenfield juga dicek untuk mencari petunjuk.

"Kita masih penyelidikan ya. Nanti saja, masih diselidiki semuanya," kata Kapolsek Megamendung, AKP Budi Santoso ditemui wartawan di lokasi.

Rosenfield menyebut, peristiwa pelemparan bom molotov tersebut terjadi sekitar pukul 02:00 Wib. Hal tersebut, diketahui berdasarkan rekaman cctv di sekitar kejadian.

"Jadi kalau berdasarkan CCTV itu kejadian pukul 02:37, pas saya tidur. Untuk pelakunya seperti apa kita belum tahu, sudah dibawa polisi (rekaman cctv)," jelas Rosen.

Wakil Ketua Bidang Polhukam DPC PDIP Kabupaten Bogor Rosenfield Pandjaitan mengaku belum bisa menyimpulkan motif pelemparan 3 bom molotov yang dilakukan pelaku ke rumahnya.

Rosenfield mengaku tidak sedang terlibat masalah, baik secara pribadi maupun dalam kepartaian.

"Selama ini yang saya tahu tidak ada (masalah partai), karena setelah pemilu semuanya kondusif. Tidak ada apa-apa. Kalau (masalah) pribadi sampai saat ini saya rasa baik-baik saja. Toh selama ini juga saya sering naik motor sendirian atau apa, dan itu aman-aman saja. Saya kira (masalah pribadi) tidak ada ya," kata Rosenfield ditemui di rumahnya di Desa Gadog, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Selasa (28/7/2020).

Meski demikian, ia meminta agar rekan-rekannya di DPC Kabupaten Bogor untuk tetap tenang dan tidak terpancing untuk melakukan hal-hal yang melanggar hukum.

"Untuk kasusnya, saya serahkan semuanya ke pihak kepolisian. Saya juga sudah koordinasi agar semuanya tenang, tetap menjaga kondusifitas dan tetap patuh twrhadap intruksi partai," katanya.

Halaman 2 dari 2
(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads