Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menilai Kampus seperti Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) riskan terhadap penularan virus Corona atau COVID-19. Pasalnya setiap aktivitas kegiatan praja dilakukan di dalam kampus dan dilakukan secara bersamaan.
Namun, kata Tito, dengan adanya karantina kampus, penyebaran COVID-19 di lingkungan kampus bisa sampai tidak terjadi karena protokol kesehatannya sudah dilaksanakan dengan baik.
"Tempat makan bersama, tempat kelas bersama, jadi riskan untuk penularan COVID-19. Tapi dari laporan yang saya terima, Alhamdulillah sampai hari ini dapat laporan bahwa di IPDN tidak terdapat penularan COVID-19," kata Tito saat memberikan sambutan di acara Wisuda IPDN 2020, Kampus Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (28/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, tidak gampang untuk mengelola satu kampus dengan jumlah 4.000 orang tanpa adanya penularan COVID-19. Selain itu, kata Tito, dengan adanya kemauan dan keseriusan dari seluruh keluarga besar IPDN serta dukungan dari seluruh siswa, sehingga dengan kebersamaan ini setidaknya dapat mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan kampus.
"Dengan mekanisme jaga jarak dan karantina kampus ini menjadi bukti bahwa ada kebersamaan kebijakan dari lembaga yang sangat baik dalam menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Sebanyak 1049 praja IPDN Angkatan XXVII dari berbagai strata diwisuda setelah berhasil menyelesaikan studi pendidikan dengan baik di tengah pandemi COVID-19,.
Dari pantauan Detikcom, prosesi wisuda dilakukan di dua lokasi, yakni di Kampus IPDN Jatinangor dan kampus IPDN Jakarta. Prosesi wisuda dilaksanakan secara live streaming dengan meneraokan protokol kesehatan, selain itu para wisudawan nampak terlihat memakai masker dan faceshield pada prosesi tersebut.
Tito berharap, para wisudawan dan wisudawati ini nantinya dapat menjadi model sekaligus juga dapat menularkan pengetahuannya tentang teknik-teknik dan trik-trik untuk menghindari penularan COVID-19 di tempat tugas masing-masing.
Sementara itu, Rektor IPDN, Hadi Prabowo mengatakan, pelaksanaan wisuda ini sudah berdasarkan protokol kesehatan yang diberikan oleh pemerintah pusat. Bahkan kata Hadi, sebelum pelaksanaan wisuda pihaknya sudah melakukan sterilisasi atau penyemprotan ruangan dengan disinfectan.
"Kami juga memberikan vitamin kepada para calon wisudawan, Posisi duduk wisudawan pun sudah memenuhi standar pencegahan COVID-19. Kami sudah mengimplementasikan social distancing," katanya.
Bahkan, kata Hadi, sebelum acara dimulai pihaknya memastikan kesehatan para calon wisudawan, yakni dengan melakukan pengecekan suhu tubuh, memberikan hand sanitizer, pemakaian masker, face shield dan sarung tangan.
Selain itu juga, sebelum pelaksanaan wisuda, pihaknya telah memberitahukan kepada anggota keluarga sejak jauh-jauh hari, bahwa pada wisuda kali ini tidak ada orang tua atau keluarga dari para calon wisudawan yang hadir.
"Jadi, bagi keluarga atau kerabat yang ingin menyaksikan acara wisuda ini menyaksikannya secara virtual melalui live streaming di kanal resmi youtube IPDN," ujar Hadi.
(ern/ern)