.webp)
Kasus unggahan soal guru 'makan gaji buta' oleh pria berinisial DI di Garut berbuntut panjang. Oknum perwira Polres Garut mengancam menembak salah seorang massa kelompok guru, saat rusuh antara guru dan DI.
Peristiwa tersebut berlangsung Selasa (28/7/2020) sore di kantor PGRI Garut, Jabar. Massa yang geram kepada DI, mencoba memukulinya saat DI dibawa anggota polisi usai pertemuan. Dalam pertemuan itu DI meminta maaf.
Situasi memanas saat salah seorang oknum polisi dari Polres Garut yang diketahui sebagai perwira berteriak ke arah massa dan mengancam akan menembak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anjing! Saya tembak kamu sia," ucap Perwira tersebut.
Dugaan ancaman terhadap massa itu dilontarkan oknum perwira saat mengamankan DI ke mobil polisi. Insiden ini terekam dalam sebuah video yang kini beredar, situasi saat itu rusuh.
Massa mencoba mendekat dan memukuli DI. DI kemudian berhasil diamankan ke dalam mobil. Namun dalam video terlihat, entah mengapa perwira tersebut kembali ke luar dari dalam mobil dan menunjuk ke arah massa sembari mengucap kata-kata tersebut.
Kejadian tersebut kini jadi perbincangan di kalangan masyarakat Garut. Video polisi ancam tembak massa itu tersebar via WhatsApp.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga saat dikonfirmasi, Selasa petang, membenarkan kejadian tersebut. Namun Saptono membantah adanya ancaman dari perwira Polres Garut.
"Tidak ada peristiwa pengancaman. Polisi di sini hanya mengamankan," kata Saptono.
(ern/ern)
