Sejumlah satwa endemik di Pegunungan Sanggabuana, Karawang terancam aksi pemburu gelap. Selain menembak macan pada bulan Mei, pemburu juga dikabarkan menembak mati seekor rusa betina (Cervus Timorensis).
"Selain menembak seekor macan, pemburu itu juga menembak seekor rusa di wilayah Sanggabuana," kata Bernard T Wahyu Wiryanta Ketua ekspedisi Sanggabuana Wildlife Expedition kepada detikcom, Selasa (28/7/2020).
Saat ekspedisi pada 15-22 Juli 2020, Bernard mendapat kesaksian dari seorang tentara yang memergoki aksi pemburu gelap tersebut pada Mei 2020. "Tentara itu langsung marah ketika melihat beberapa orang pemburu menggotong bangkai macan dan rusa," ujar Bernard.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bernard menuturkan tentara itu tak habis pikir pemburu berani menembak mati macan dan rusa. Padahal kedua binatang itu jelas-jelas sudah langka dan harus dilindungi.
"Kita juga diberi bukti foto bangkai hewan yang ditembak pemburu itu," kata Bernard.
Seorang saksi juga mengaku pernah memergoki pemburu menembak Owa Jawa (hylobates moloch)."Sejumlah warga di sekitar Sanggabuana melaporkan jika Owa Jawa sering ditembak. Bahkan ada yang menyaksikan pemburu menembak mati induk Owa yang sedang menggendong bayinya," tutur Bernard.
Bernard bercerita, setelah menembak induk Owa tersebut, pemburu gelap itu pensiun karena sadar telah berbuat keji.
"Setelah ditembak, induk Owa itu menangis, menyimpan anaknya di ketinggian pohon, lalu turun pelan-pelan hingga akhirnya terjatuh dari pohon. Tak lama kemudian induk Owa itu tewas," tutur Bernard.
Bernard bercerita, setelah melihat cara induk Owa meletakkan anaknya sebelum mati, pemburu itu dikabarkan terharu dan ikut menangis. "Pemburu itu langsung memutuskan pensiun. Induk Owa itu jadi korban terakhirnya," kata Bernard.