Berusaha menjaga kelestarian vegetasi di sekitar pesisir pantai Pangandaran, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Pangandaran melakukan gerakan mencabut paku yang tertancap di pepohonan.
"Kami gelar program seribu paku, jadi kita cabut paku-paku yang menempel di pohon. Tujuannya agar pohon lestari dan tidak dijadikan tempat memasang baligo dan sejenisnya," kata Tonton Guntari, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Pangandaran, Minggu (26/7/2020).
Dia mengerahkan pegawai kantornya untuk melaksanakan kegiatan itu. Sejauh ini sudah lebih dari 5 kilogram paku tercabut dari pepohonan. "Setiap Jumat kami lakukan kegiatan ini. Pegawai kantor diturunkan ke lapangan, baru dua minggu sudah dapat satu ember kecil penuh, beratnya lebih dari 5 kg," kata Tonton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berharap warga pantai atau siapapun untuk tak lagi menancapkan paku di pohon, entah itu untuk memasang reklame atau lainnya.
Ratusan paku yang tertancap di pepohonan pinggir pantai itu, selain bekas pemasangan reklame juga bekas bangunan tenda-tenda pedagang kaki lima sebelum dilakukan penertiban oleh Pemkab Pangandaran.
"Sayangilah pepohonan, karena sangat besar manfaatnya bagi manusia, apalagi Pangandaran daerah wisata yang harus terawat kebersihan dan keindahannya," kata Tonton.
Selain mencabut paku, pihaknya juga melakukan pemangkasan pohon bagian bawah. Ini dilakukan agar pemandangan ke arah pantai tak terhalang.
Sementara itu berkaitan dengan kebersihan pantai, Tonton juga meminta agar wisatawan dan pedagang ikut menjaga kebersihan, dengan cara tidak buang sampah sembarangan.
"Banyak masukan agar tempat sampah diperbanyak. Namun menurut saya malah tak bagus, jadinya dimana-mana ada sampah. Yang dibutuhkan adalah kesadaran, sehingga diusahakan tidak "nyampah", kalaupun ada sampah masyarakat harus sadar mencari atau menghampiri tempat sampah," kata Tonton.
(mud/mud)