Peredaran narkotika banyak menyasar berbagai lini tak terkecuali lingkup komunitas. Di Jawa Barat, kelompok supporter seperti Bobotoh pun tak jarang disusupi oknum-oknum pengedar dan penyalahguna narkotika.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Barat Brigjen Sufyan Syarif saat menemui komunitas Bobotoh, Viking Persib Club di kantor BNN Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (17/7/2020).
"Ada beberapa pengalaman yang mungkin kesalahpahaman atau disusupi. Jangan mau disusupi hal-hal kurang bagus atau penyusup ada pengguna narkoba sampai mabuk," ucap Sufyan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sufyan menuturkan kelompok-kelompok seperti Bobotoh ini rawan disusupi. Pasalnya, para anggota kelompok berasal dari berbagai macam daerah dan karakter yang berbeda.
"Kalau sudah kumpul gitu kan ada yang nggak jelas dan mempengaruhi hal-hal negatif. Kita harus jaga, Viking harus jaga, nama baik harus dijaga untuk Persib untuk Jawa Barat," tuturnya.
Menurut Sufyan, beberapa jenis narkoba rawan masuk ke dalam kelompok suporter. Salah satunya seperti obat PCC yang harganya bisa terjangkau.
"Zaman dulu ngelem, sekarang nggak zaman. Atau pil koplo atau oplosan yang kita bilang itu bahaya rusak, serusak-rusaknya. Berapa pemuda direhab, tidak mudah sembuh. Kemudian oplosan, itu kadar alkohol 90 persen itu ya bisa pecah pembuluh darah, jangan lah. Ayau obat-obatan terlarang seperti PCC, itu sudah masuk golongan narkotika, itu sekali minum sepuluh butir, satu butir (Rp) dua ribu, modal Rp 20 ribu sudah bisa. Itu hal biasa terjadi di kalangan menengah ke bawah supaya teriak Persib menang, padahal tidak harus begitu," ujarnya.
Sufyan menegaskan pihaknya pun tak segan bila nanti ditemukan ada oknum Bobotoh yang menjadi pengedar narkoba. Proses hukum akan diberikan agar pelaku jera.
"Kalau menggunakan kita sembuhkan, kalau pengedar kita proses, kalau lari ya ditembak. Tapi kalau menggunakan, saya akan sembuhkan rawat sebaik-baiknya, datang ke kami, yakin kami bantu. Pengguna nggak kita tahan, kita rehab," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Viking Persib Club Heru Joko menyambut upaya BNN untuk bekerja sama memberantas peredaran narkotika di kalangan Bobotoh. Menurut Heru, narkoba dinilai salah satu faktor perusak di lingkup Bobotoh.
"Narkoba sangat bahaya, sangat merusak generasi muda, keharmonisan di Viking, jadi kami menunggu perintah dari BNN apa yang harus dikerjakan. Dari kelompok kami ada berbagai macam karakter, tidak semuanya baik. Kami ingin berusaha baik, semuanya benar," katanya.
Tonton video 'Dibuntuti dari Tol, Bandar Ganja Diringkus BNN Jabar':
(dir/mud)