Ada pemandangan lain di persimpangan jalan di Ciamis. Terlihat di depan traffic light (lampu merah) terdapat marka jalan menyerupai starting grid balapan motor. Salah satunya terlihat di persimpangan Etom Jalan Nasional, atau Jalan Jendral Sudirman Ciamis.
Marka tersebut dibuat oleh Satlantas Polres Ciamis. Tujuannya untuk menjaga jarak antar pengendara sepeda motor di masa new normal atau adaptasi kebiasaan baru.
Kapolres Ciamis AKBP Dony Eka Putra mengatakan marka new normal itu dibuat untuk mendisiplinkan para pengendara sepeda motor dalam mencegah penyebaran virus COVID-19. Para pengendara diatur jarak aman agar tidak terjadi kerumunan saat berada di area traffic light.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Marka itu dibuat untuk physical distancing bagi sepeda motor. Kita baru mulai pasang, baru satu titik belum semuanya. Akan kita kerjakan dibeberapa titik hari ini," kata Dony, Kamis (16/7/2020).
Rencananya, marka garis yang menyerupai starting grid balapan motor itu akan dibuat di seluruh traffic light di Ciamis. Untuk tahap awal ada 5 titik lampu merah, yakni di Simpang Pahlawan Imbanagara, Simpang Tonjong, Simpang Etom atau Cimall, Simpang Graha dan Simpang Kodim.
"Selanjutnya titik lainnya di Simpang Stasiun, Simpang Lokasana dan Simpang Alun-alun. Untuk jumlah pembatasanya sekitar 4 sampai 8 garis, karena memang untuk di Ciamis tidak begitu ramai seperti di kota besar," ungkapnya.
Dony mengimbau kepada pengendara motor saat berada di lampu merah agar berhenti di garis tersebut. Sehingga jarak antar pengendara teratur sesuai ketentuan physical distancing.
"Intinya menyadarkan masyarakat, mengedukasi dimana pun dan kapan saja harus jaga jarak. Berhenti juga ada jarak, termasuk di mobil, apalagi yang bukan keluarga. Pakai masker saat naik motor dan jangan lupa pakai helm untuk kemananan saat berkendara," jelasnya.
Tonton video 'Ada Bus Physical Distancing ala Jawa Tengah:
Salah seorang pengendara sepeda motor Anwar (35) mengtakan garis tersebut seperti garis start untuk balap motor road race. Namun saat berhenti ia langsung berada di marka tersebut, ia paham garis itu dibuat untuk menjaga jarak sepeda motor.
"Seperti mau balap motor, tapi saya langsung paham dan mengerti, karena di masa pandemi ini apapun kegiatannya dibuat untuk mencegah penyebaran virus Corona. Ini bagus juga, tapi yang penting kesadarannya dari masyarakat. Kalau aparat pemerintah saya kira sudah berusaha untuk penanganan COVID-19," Katanya.
Tidak hanya di Ciamis, di Kota Bandung juga menerapkan hal serupa. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung dan Satlantas Polrestabes Bandung membuat ruang henti khusus (RHK) untuk sepeda motor di sejumlah titik traffic light di Kota Bandung.
"Tujuannya (ruang henti khusus itu) untuk physical distancing. Jaga jarak ya," kata Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana saat ditemui di Balai Kota Bandung, Kamis (16/7/2020).
Namun begitu, dia mengakui masih banyak warga yang belum memahami terkait ruang henti khusus tersebut. Pasalnya masih ada saja pengendara sepeda motor yang berenti di luar garis yang disiapkan sehingga terlihat tetap berkerumun.
"Karena mungkin ketidakpahaman, inikan barang baru buat warga masyarakat. Saya intruksi kepada teman-teman ATCS dan Dishub terus melakukan imbuan dan disosialisaikan penggunaannya," ungkapnya.
Yana menegaskan, para pengguna jalan juga harus menerapkan protokol kesehatan. Hal itu semata-mata untuk mencegah penyebaran COVID-19.
"Ada kekhawatiran yang menggunakan sepeda motor atau sepeda berdempetan. Mudah-mudahan dengan ada tanda itu terjadi jaga jarak," ucapnya.
Yana menambahkan, selain di Jalan Merdeka pihaknya juga akan menambahkan RHK itu dititik jalan lainnya. "Bertahap, itu sebagai contoh yang baik, mudah-mudahan bisa kita terapkan di titik lainnya dan dipatuhi warga," ujarnya.