Polisi menyorot aksi pedangdut Rhoma Irama yang manggung dalam acara khitanan di Kabupaten Bogor. Selain meminta keterangan Rhoma, polisi akan mengklarifikasi pihak penyelenggara.
"Nanti dari Polres Bogor yang akan mengundang pihak penyelenggara. (Rhoma Irama diperiksa?) Tentunya, paling utama dari penyelenggara dulu," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga Waskitoroso di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (1/7/2020).
Erlangga menyatakan kasus ini ditangani oleh gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor. Menurut Erlangga, kasus ini pun menjadi atensi Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi dan Pangdam Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adanya kegiatan musik dalam acara salah satu warga di Bogor menjadi atensi Kapolda dan Panglima yang kemarin turut hadir di Bogor memberikan dukungan dan perbuatan kepada gugus tugas COVID-19 Kabupaten Bogor. Untuk penanganan selanjutnya ditangani gugus tugas Kabupaten Bogor," tuturnya.
Erlangga mengatakan gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 di Bogor juga akan melakukan rapid test kepada warga dan tamu undangan yang hadir pada acara tersebut.
"Kemudian di dalam pencegahan COVID-19 juga dilakukan rapid test terhadap warga setempat maupun undangan yang hadir di acara tersebut," ujar Erlangga.
Tonton video 'Rhoma Irama Tunda Konser di Bogor Demi Hormati Aturan Pemerintah':
Sebelumnya diberitakan, Rhoma Irama tetap manggung di acara khitanan di Pamijahan, Kabupaten Bogor, Minggu (28/6), meski sudah dilarang. Bupati Bogor Ade Yasin marah dan kecewa.
Menurut Ade, kemarahannya itu bukan tanpa sebab karena tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor sudah menginformasikan bahwa acara tersebut dilarang. Selain itu, surat edaran tentang larangan menggelar acara juga sudah diberikan ke pihak yang akan mengundang Rhoma Irama.
"Tetapi pada hari H-nya (Minggu, 28/6) mereka tetap tampil. Ini juga, ya kita marah kecewa juga, ya. Kenapa mereka melanggar komitmennya sendiri," kata Ade, Senin (29/6).
"Lalu tim sudah ke sana dan mereka (pemilik acara) tidak akan melaksanakan (acara), termasuk statement dari Rhoma Irama juga tidak akan melaksanakan (tampil di panggung). Jadi kita percaya itu. Jadi ya, kami kecewa dengan ketidak-komitmen baik penyelenggara maupun pengisi acara," ujar Ade.
Rhoma memberikan pernyataan terkait aksi panggungnya di Bogor. Hal tersebut menurut Si Raja Dangdut tidak adil. Menurutnya ia datang hanya sebagai tamu undangan sebuah acara khitanan saja.
Undangan itu sampai kepadanya bukan sebagai penampil konser bersama Grup Soneta. Ia menegaskan datang seorang diri.
Menurut Rhoma ini tidak adil. Pria 73 tahun itu merasa tersudut dengan kabar yang tersiar.
"Saya datang sore hari, tapi tiba-tiba kenapa saya yang jadi sasaran. Saya yang mempertanggungjawabkan ini. Ini saya rasa nggak fair ya. Saya harap juga Bupati bercanda saja. Sebab kalau memang serius, yang bertanggung jawab adalah yang menyelenggarakan pergelaran. Yang mengadakan acara itu," kata Rhoma.