.webp)
Pushbike merupakan jenis sepeda roda dua tanpa pedal. Sepeda tersebut dikenal mampu meningkatkan keseimbangan motorik dan juga keseimbangan pada kedua belah otak (otak kanan dan otak kiri) anak.
Gangga Yuamudana (3), salah satu anak yang bermain pushbike. Menurut orang tua Gangga, motorik anaknya meningkat selama bermain pushbike.
"Awalnya Gangga ini ikut hobi ayahnya dari usia dua tahun juga buat perkembangan motorik anak, sosialisasinya bagus, kadang anak segede gini loncat aja masih takut," kata orang tua Gangga, Gina Mandasari saat ditemui di Kanhay Bike Park, Pasir Biru, Cibiru, Kota Bandung, Rabu (24/6/2020).
Dengan menggunakan sepeda jenis ini, Gangga melaju dipermukaan jalan terjal dan menurun. Desain yang ringan, kata Gina, akan membuat anak lebih cepat beradaptasi ketika mulai mengendarai sepeda roda dua berpedal. Push bike dapat dimainkan dengan berjalan, didorong dengan kaki.
"Pushbike ini juga pengganti tricycle bike. Biasanya Gangga latihan di Cimahi, tapi karena lagi ada wabah (COVID-19) dan terlalu lama latihan di depan rumah, jadi kita coba latihan di sini (Kanhay Bike Park)," katanya.
Ada juga, kata Gina, kompetisi pushbike usia anak 2 sampai 3 tahun dan anaknya sudah mengikuti kompetisi hingga nasional. "Ini sudah ikut seri dua, harusnya ada 6 seri. Baru tahun ini juga ikut trace (balapan)," lanjut Gina.
"Seru kalau lagi lomba, pas start ada anak yang nangis atau tiba-tiba tidak mau. Jadi orang tuanya yang sibuk. Asal mau maju, kita udah senang," ujarnya.
Permainan pushbike umumnya digunakan hingga usia anak 5 tahun. Biasanya anak-anak yang memulai Push Bike sejak usia 2 tahun akan dapat mengendarai sepeda roda dua dengan pedal saat berusia 4 tahun.
(mso/mso)
