Satgas Pangan Kota Tasikmalaya menemukan adanya telur infertil di pasar. Telur itu berasal dari Lampung.
"Nah menurut informasi dia (pedagang) beli dari broker. Dari surat jalannya, (telur) dari luar Jawa, dari Lampung. Kebayang di jalannya juga berapa lama," ucap Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Yusuf Ruhiman saat dihubungi, Kamis (11/6/2020).
Penemuan telur infertil tersebut berdasarkan hasil sidak tim Satgas Pangan ke Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya menyusul kabar maraknya telur infertil pada Selasa (9/6) lalu. Dari hasil sidak itu, tim kemudian menemukan telur yang diduga tak layak makan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusuf menduga telur itu busuk karena waktu. Sebab pengiriman telur dari Lampung memakan waktu cukup lama kemudian dikarantina dan sampai ke tangan pedagang. Di tangan pedagang, telur-telur kiriman dari Lampung itu sudah lima hari belum laku.
"Iya di pedagang lima hari di jalan berapa hari. Nggak tahu kalau pertamanya bagaimana. Nggak kaya gitu (busuk) mungkin," tuturnya.
Menurut Yusuf telur itu memang tidak dipajang oleh si penjual. Namun dari informasi yang didapat, telur rencana akan di jual di bawah harga pasaran yakni antara Rp 17 ribu sampai Rp 18 ribu per kilo. Namun sampai sidak dilakukan oleh satgas pangan, telur infertil memang belum laku.
"Karena masyarakat juga lihat penampilan ragu juga. Ada garis kayak sarang laba-laba," katanya.
Usai dilakukan sidak, sambung Yusuf, pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap pedagang. Usai diperiksa, telur sebanyak 4 kuintal hasil kiriman dari Lampung dimusnahkan.
"Sudah (dimusnahkan) oleh pemiliknya. Dia karena ketidaktahuan," ujar Yusuf.
(dir/mud)