Sejumlah warga Kabupaten Sumedang diduga terjangkit Chikungunya. Saat ini pihak terkait tengah melakukan penelusuran terkait kasus Chikungunya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Sumedang Reny K Anton menuturkan, berdasarkan data ada sebanyak 27 diduga kasus Chikungunya di Kabupaten Sumedang sepanjang Januari hingga Juni 2020. Sampai saat ini belum ada kasus baru terkait penyakit tersebut.
"Suspect Chikungunya itu laporannya enggak ada yang spesifik ke kita yah, kebagian penyakit menular maupun ke surveillence. Yang tercatat ada 27 kasus suspect Chikungunya sampai minggu kemarin, Januari sampai Juni," kata Reny, Kamis (11/6/2020).
Menurutnya untuk memastikan warga terjangkit Chikungunya perlu dilakukan uji laboratorium. Sehingga belum tentu warga yang mengalami gejala seperti Chikungunya itu dinyatakan positif.
"Masyarakat itu mengasumsikannya sakit begini teh Chikungunya. Padahalkan belum pasti bahwa itu Chikungunya," ucapnya.
Untuk penanganan, saat ini pihaknya perlu melakukan penyelidikan ke lapangan agar mengetahui secara pasti apakah kemunculan virus ini berkaitan dengan Chikungunya atau bukan. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Puskesmas agar mendapat data yang akurat.
"Untuk data bisa kita tangkap dari teman-teman Puskesmas biasanya, bulan kemarin lah tindak lanjutnya. Karena DBD dan Chikungunya itu bersatu, jadi petugas DBD dan petugas surveillence lakukan penyelidikan epidemiologi," katanya
Reny menambahkan, nyamuk Chikungunya ini tidak hanya ditemukan di daerah kumuh dan banyak genangan air. "Enggak selalu kumuh sih kalo yang bersih juga bisa ya, kalo nyamuknya (Chikungunya) kan di tanaman. DBD juga bukan di air yang kotor justru malah di air yang bersih. Chikungunya itu yang jelas dalam kondisi yang sanitasinya tidak terlalu bagus," tutur Reny.
Reny menyebutkan, Pada prinsipnya pencegahannya Chikungunya sama dengan pencegahan DBD. Seperti perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), lingkungan yang bersih dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Laporkan kepada petugas kesehatan (Puskesmas) bila ada suspect kasus," ujar Reny.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga video 'Di Tengah Pandemi Corona, Pemerintah Ingatkan Penyakit DBD':
(mso/mso)