Tolak Tes Swab Massal, Warga Garut Ngumpet di Rumah

Tolak Tes Swab Massal, Warga Garut Ngumpet di Rumah

Hakim Ghani - detikNews
Kamis, 11 Jun 2020 16:58 WIB
warga garut tolak swab test
Foto: Hakim Ghani
Garut -

Pemkab Garut melakukan tes swab seribu warga Desa Samida Kecamatan Selaawi. Sejumlah warga yang menolak tes, ngumpet di dalam rumah.

Swab test massal itu dilakukan menyusul adanya 8 warga Desa Samida yang terkonfirmasi positif COVID-19. Pasien positif COVID-19 di Samida membentuk klaster Selaawi.

Selain 8 orang warga Samida, 2 orang WN Bangladesh yang tinggal di Kecamatan Tarogong Kaler juga masuk klaster ini, karena diduga kuat tertular COVID-19 dari pasien Corona ketiga (KC-3) di Garut yang merupakan warga Selaawi.

Swab test massal yang dilakukan di Samida itu tak berjalan mulus. Banyak warga yang menolak ikut swab test. Salah satunya adalah Sumita. Dia menolak ikut swab test karena takut dikarantina.

"Sudah ikut diperiksa (Rapid Test) hasilnya negatif. Saya takut dikurung (isolasi) lagi. Enggak bisa usaha," kata Sumita saat diwawancarai wartawan di rumahnya, Kamis (11/6).

Kebanyakan warga menolak ikut swab test karena takut jika hasilnya positif akan diisolasi. Mereka ngumpet di dalam rumah. Sebagian bahkan menutup jendela rumahnya pakai gorden.


Terlihat tulisan penolakan swab test di rumah-rumah warga. Selain itu, ada juga tulisan yang dipasang di tiang listrik. "Maaf....!!! KAMI MENOLAK UNTUK DILAKUKAN RAPID TEST/SWAB TEST COVID-19," demikian bunyi tulisan penolakan yang terpasang di tembok rumah Sumita.

Salah seorang ketua RT di Samida, Supriadi membenarkan sebagian besar warganya menolak swab test. Supriadi mengatakan ada banyak alasan. Tapi, yang paling dominan mereka takut tak bisa usaha.

"Itu saya tanya keluhannya lain-lain. Ada yang jenuh, takut dikurung, enggak bisa usaha," kata Supriadi.

Wabup Garut Helmi Budiman membenarkan adanya penolakan swab test dari sebagian warga. Helmi mengatakan penolakan terjadi karena adanya kesalahpahaman warga.

"Ada penolakan. Jadi kalau ada yang positif disangkanya karantina di rumah diperpanjang lagi 14 hari. Padahal enggak. Syaratnya diperiksa, yang positif dibawa," kata Helmi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak video 'Wanita Panjat Atap GOR Ciracas, Diduga Takut Rapid Test Corona':

ADVERTISEMENT

(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads