Rencana pembangunan reaktivasi rel kereta api dari Rangkasbitung-Pandeglang terkena dampak akibat pandemi COVID-19. Target kompensasi pembebasan bangunan di atas tanah PT KAI yang harusnya dibayar April diundur sampai Agustus.
"Sesuai informasi dari Balai Perkeretapian Jakarta-Banten, pandemi COVID berpengaruh sehingga salah satunya proyek reaktivasi terpengaruh hal itu. Maka itu untuk sementara ya di-pending sampai menunggu perkembangan dan nanti apabila Agustus nanti bisa kembali normal akan dilanjutkan," kata Kepala Biro Infrastruktur Pemprov Banten Nana Suryana di Serang, Senin (8/6).
Nana menegaskan yang ditunda adalah kompensasi untuk warga bangunannya di tanah PT KAI. Ada sekitar kurang lebih 900 orang yang sudah didata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kurang lebih 900 (orang) ini di tanah PT KAI. Targetnya bulan April tahun ini, kita kan ada wabah dari bulan Maret, jadi terpengaruh juga," ujar Nana.
Pemprov Banten berharap agar wabah bisa selesai. Pembangunan proyek reaktivasi sendiri merupakan proyek strategis nasional. Warga sendiri diminta bersabar dan berharap pandemi segera usai.
"Untuk anggaran menunggu kembali dari pusat sampai waktu yang belum dapat ditentukan," ucap Nana.
Untuk proyek strategis nasional lain, katanya memang ada kendala dalam pelaksanaan. Tapi kegiatan masih berlangsung meskipun tersendat karena ada sistem kerja shift dan kerja di rumah.
Adapun beberapa proyek strategis nasional di Banten oleh pemerintah pusat salah satunya pembangunan Waduk Karian di Lebak, Waduk Sindangheula di Serang dan pembangunan Tol Serang-Panimbang.
(bri/bbn)